Israel Serang Rumah Sakit Al Shifa, Puluhan Warga Gaza Tewas

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Bukti tentara pasukan Pendudukan Israel mengabaikan hukum humaniter internasional kian menambah daftar kebiadabannya. Jumat (3/11/2023), Israel kembali menyerang fasilitas kesehatan di Gaza. Kali ini Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina menjadi sasaran serangannya.
Kementerian Kesehatan mengatakan, serangan tersebut menewaskan beberapa orang yang berada di sekitar rumah sakit. Serangan tersebut terjadi di depan pintu masuk.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan kondisi kekinian atau pada hari ke 28 serangan Israel di Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023.

Penduduka Israel melakukan 16 pembantaian dalam 24 jam terakhir pada hari Jumat (3/11/2023) yang  menewaskan 196 orang syahid.

Jumlah pembantaian yang disengaja oleh Pendudukan Israel terhadap keluarga di Gaza mencapai 997 pembantaian. “Jumlah total korban serangan Israel mencapai 9.257 orang, termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, dengan 23.516 lainnya terluka sejak tanggal 7 Oktober,” ungkap laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Kementerian Kesehatan menerima 2.100 laporan tentang orang yang hilang, termasuk 1.200 anak yang masih tertimbun di bawah puing-puing.

Pelanggaran Israel terhadap sistem kesehatan telah menyebabkan 136 tenaga medis tewas dan menghancurkan 25 ambulans.

Israel telah menargetkan 102 fasilitas kesehatan dan 16 rumah sakit serta 32 pusat perawatan primer yang sudah tidak beroperasi, karena serangan Pendudukan Israel atau ketiadaan bahan bakar.

Pendudukan Israel dengan sengaja menghalangi para korban luka keluar dari rumah sakit Utara Gaza ke Mesir untuk mendapatkan perawatan  karena jalan-jalan antara Gaza Utara dan Selatan terputus akibat serangan.

Pembangkit listrik cadangan di Pusat Medis Ash-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia dioperasikan setelah pembangkit utama mati, dan hanya memungkinkan tiga layanan penting tetap berjalan, sementara sisa bagian rumah sakit harus mengalami pemadaman listrik.

“Kami akan mencoba memberikan listrik selama 4 jam hanya ke stasiun oksigen, sterilisasi, pompa air, dan beberapa layanan pendukung. Listrik yang mati di bagian tempat pasien tidur akan memengaruhi kemampuan staf medis untuk memantau tanda-tanda vital pasien dan mempengaruhi pemberian perawatan medis yang tepat waktu, yang akan berdampak serius pada hidup pasien yang terluka dan sedang dirawat,” ucap Kementerian Kesehatan.

“Kami mengimbau semua lembaga internasional untuk segera menyediakan bahan bakar ke pusat medis Ash-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia sebelum terjadi bencana. Kami telah meminta Bulan Sabit Internasional sesaui dengan hukum internasional untuk membawa rombongan luka melalui mobil-mobil ambulance dari RS Alshifa, namum Pendudukan Israel menargetkan rombongan ambulans di lebih beberapa, lokasi yaitu depan pintu rumah sakit, bundaran Anshar, dan di Jalan AlRashid (alBahar) yang mengarah ke Selatan Jalur Gaza,” tutur Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf  AlQudrah.

Di hari Jumat kemarin, tiga rumah sakit  diserang Israel yaitu, Komplek RS Alshifa, RS AlQuds, dan RS Indonesia. Lima belas syahid di depan Rumah Sakit Alshifa akibat serangan udara Israel. “Enam puluh 60 syahid, akibat serangan Israel ke gerbang Rumah Sakit Alshifa,” ungkap Direktur RS Alshifa, Muhammad Abu Salimah. (top/**)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!