Dikepung Militer Israel, 10 Ribu Warga di RS As-Syifa Menghadapi Kematian

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Militer Pendudukan Israel melakukan pembantaian terorganisir terhadap semua warga yang ada di Jalur Gaza, Palestina. Tindakan genosida atau sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut benar-benar nyata.

Diperkirakan antara 7 ribu hingga 10 ribu warga, terdiri dari pasien, petugas medis serta pengungsi yang mencari perlindungan di Rumah Sakit As-Syifa, bakal menjadi syahid akibat dikepung militer yang membatasi pasokan makanan.

Rumah Sakit As-Syifa, pengobatan terbesar dan rumah sakit pusat di Jalur Gaza itu terletak di kawasan Rimal Utara, Jalur Gaza.

“Militer Pendudukan Israel melakukan pembantaian teroganisir terhadap semua warga Jalur Gaza. Semua yang ada di dalam rumah sakit kini berada dalam lingkaran kematian yang pasti,” demikian dilaporkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, dr. Ashraf Al-Qudra yang dirilis Kantor Informasi Pemerintah di Gaza pada hari ke 42 agresi Pendudukan Israel, Jumat (17/11/2023).

Ashraf meminta kepada lembaga-lembaga internasional agar membuat koridor aman agar orang-orang terluka sampai ke Rumah Sakit As-Syifa serta menyuplai rumah sakit dengan obat-obatan dan bahan bakar.

“Situasi kemanusiaan di Rumah Sakit As-Syifa sangat memprihatinkan. Bahkan tidak ada sepotong roti pun. Selama 8 hari, tidak ada persediaan makanan atau air yang masuk ke Rumah Sakit As-Syifa,” kata Ashraf.

Ashraf melaporkan bahwa sebanyak 51 pasien Rumah Sakit As-Syifa menjadi syahid. Termasuk 4 bayi prematur, akibat alat kesehatan tak berfungsi buntut tak tersedinya bahan bakar untuk membangkitkan energi.

Sebanyak 1.500 tenaga medis, ratusan pasien, dan 7.000 pengungsi menghadapi kematian di Rumah Sakit As-Syifa. “Pasukan Pendudukan Israel menghancurkan infrastruktur Rumah Sakit As-Syifa, sumur air serta jaringan oksigen. Kami memiliki antara 7 dan 10 ribu orang di dalam Rumah Sakit As-Syifa, dan makanan yang diizinkan oleh Pendudukan Israel hanya cukup untuk 400 orang. Kami sekali lagi menuntut jalur yang aman untuk masuknya pasokan medis, makanan, dan bahan bakar,” pintanya.

Jika keadaan terus berlanjut sebut Ashraf, maka jumlah syuhada akan berlipat ganda. Sampah yang menumpuk menjadi ancaman baru bagi mereka yang terjebak di Rumah Sakit As-Syifa. “Rumah Sakit As-Syifa menjadi terisolasi sepenuhnya dari dunia luar, karena gangguan komunikasi. Pendudukan Israel menghalangi kami untuk meninggalkan Rumah Sakit As-Syifa, dan oleh karena itu kami tidak dapat menguburkan orang mati,” demikian laporan Kantor Pemerintah di Gaza. (top/**)

 

 

Comments
Loading...