BK Tolak Aduan Nikah Siri 2 Anggota Dewan Banggai
BANGGAI, OKENESIA.COM- Badan Kehormatan (BK) DPRD Banggai telah bekerja selama lima bulan menangani perkara yang diadukan Siti Marwiah, istri sah Sukri Djalumang.
Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang bertugas menjaga marwah lembaga penyalur aspirasi rakyat, akhirnya menuntaskan tugasnya.
Dengan alasan tidak punya bukti kuat, BK Dewan Banggai menolak aduan Siti Marwiah. Siti Marwiah mengadukan suaminya, Sukri Djalumang yang telah nikah siri dengan sesama anggota Dewan Banggai, Masnawati Muhamad.
Sukri Djalumang merupakan wakil rakyat asal Partai Nasdem, sementara Masnawati Muhammad dari Partai Gerindra.
Keputusan itu disampaikan juru bicara BK DPRD Banggai Bachtiar Pasman, pada rapat paripurna DPRD Banggai dengan agenda penyampaian keputusan BK DPRD Banggai, Senin (20/11/2023).
Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Banggai Suprapto didampingi Wakil Ketua I Batia Sisilia Hadjar itu tanpa dihadiri pihak teradu I Sukri Djalumang dan pihak pengadu Siti Marwiah.
Masnawati Muhammad sebagai pihak teradu II hadir pada rapat yang hanya dihadiri 13 anggota DPRD Banggai itu.
Usai pembacaan putusan oleh Bachtiar Pasman, Ketua BK DPRD Banggai Nasir Himran memberi pernyataan kepada sejumlah wartawan.
“Tidak cukup bukti, sehingga BK bersepakat menolak aduan pihak teradu,” kata Nasir Himran.
Dalam memproses aduan Siti Marwiah, BK sudah maksimal. Itu terbukti dengan durasi waktu yang disiapkan BK cukup panjang.
“Kami kerja sejak bulan Juli. Iya hampir 5 bulan kami kerja,” kata Nasir Himran.
Politisi PKS yang akrab disapa Ami Ateng ini menegaskan, selama proses, pihak pengadu tidak dapat menghadirkan saksi yang memperkuat bahwa pihak teradu I dan teradu II telah nikah siri.
Dasar itulah BK berkesimpulan bahwa aduan pihak teradu tidak punya bukti kuat, sehingga menolak aduannya.
“Kalau di BK sudah rampung. Dan kami sudah bekerja sesuai aturan,” tandas anggota DPRD asal dapil 2 Banggai ini.
Selain Nasir Himran dan Bachtiar Pasman juga ada tiga personel BK lainnya. Mereka adalah Yolanda Antuke, Sientje Najoan dan Kartini Akbar.
Menariknya, selama BK ada di DPRD Banggai, baru kali ini ada aduan dugaan kode etik anggota DPRD yang diproses hingga tuntas. Yang diputuskan lewat rapat paripurna DPRD Banggai. (top)