MERDEKA ATAU MATI SYAHID!
JAKARTA, OKENSIA.COM- Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menggemakan perjuangan tanpa henti melepaskan diri dari penjajah Israel. Terhadap para syuhada, Rahmat Allah menyertai mereka, pemulihan cepat bagi yang terluka, dan kemenangan bagi rakyat Palestina, para tawanan, dan perlawanan rakyat. “Ini adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan,” tegas juru bicara Hamas saat konferensi pers di Beirut, Lebanon, Selasa (28/11/2023) malam waktu Lebanon atau dinihari Rabu waktu Indonesia.
Konferensi pers Hamas sekaitan dengan perkembangan agresi teroris zionis Israel terhadap Jalur Gaza itu, juga memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina bertepatan dengan hari Rabu tanggal 29 November 2023. Seperti dikutip dari Shehab.
“Rahmat Allah terhadap para syuhada di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Kota Al-Quds, dan di kamp-kamp pengungsi dan diaspora di Lebanon, yang darahnya bercampur dan jiwanya mengalir dalam penebusan dan pembelaan terhadap tempat-tempat suci, khususnya kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha yang diberkahi,” tutur Jubir Hamas mengawali konferensi pers.
Keselamatan dan penghormatan atas kepahlawanan dan ketabahan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza, yang sabar dan tabah meski mengalami kesakitan dan agresi, yang terus melukiskan gambaran legendaris yang mengungkapkan kebanggaan rakyat Palestina. Mereka adalah orang yang tidak mengenal kalah atau menyerah.
“Keselamatan dan salam kebanggaan kepada para pejuang Allah, pejuang perlawanan yang heroik, di Gaza yang mulia dan di Tepi Barat yang dibanggakan,” ungkap jubir.
Terhadap kondisi di Gaza, ada beberapa hal yang dipertegas Hamas.
Pertama, memperpanjang ‘jeda kemanusiaan’ dan perjalanan ‘Topan Al-Aqsha’. Sesungguhnya, para pemimpin yang gugur dari Brigade Al-Qassam, tokoh-tokoh nasional, dan para pahlawan rakyat dalam pertempuran yang penuh berkah ini, tidak akan mematahkan keinginan untuk bertahan dan melanjutkan gerakan perlawanan di seluruh kawasan, baik di tanah air maupun di luar negeri.
Para pemimpin heroik lainnya yang akan melanjutkan proyek pembebasan dan hak kembali, dengan penuh ketabahan dan kebanggaan.
“Musuh zionis telah gagal total di semua tingkatan (keamanan, intelijen, militer, politik dan media) di hadapan ketabahan rakyat Palestina dan keberanian perlawanan kita. Pengakuan yang baru-baru ini dilakukan oleh pihak penjajah mengenai jumlah tentara mereka yang tewas dan terluka, tidak mengungkapkan kebenaran yang mengerikan. Mereka takut untuk menyebarluaskan di hadapan pasukan mereka yang sudah ketakutan dan goyah. Pengakuan ini hanya mewakili sebagian kecil dari kerugian mereka, yang mana akan meningkat dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.
Adapun ancaman para pemimpinnya untuk melanjutkan perang di Gaza, setelah selesainya perjanjian gencatan senjata, tidak lain hanyalah ancaman kosong untuk konsumsi internal. “Sedangkan rakyat dan perlawanan kami, mereka akan terus melanjutkan pembelaan terhadap diri dan tanah air, tempat-tempat suci dan tawanan, hingga musuh ini dikalahkan dan dilenyapkan,” tegas Hamas.
Di antara tawanan yang dibebaskan, terdapat putri seorang pemukim ilegal. Puteri tersebut diklaim sudah tewas dan penjajah memberitahu ayahnya bahwa Al-Qassam telah membunuhnya. Hal ini membuktikan di hadapan dunia, kebohongan dari semua klaim palsu yang dibuat oleh musuh, tentaranya, dan mesin medianya.
Brigade Al-Qassam menyerahkan tawanan dari berbagai tempat di seluruh wilayah Jalur Gaza. Di bagian Utara, Selatan dan di jantung Kota Gaza. Mereka sekali lagi, menyangkal semua klaim tentara pendudukan yang (katanya) menguasai sebagian tanah Gaza. Mereka menegaskan bahwa jalur pengiriman dan metode yang digunakan oleh perlawanan telah unggul.
“Ini merupakan pesan kepada semua orang yang berkepentingan, bahwa perlawanan itu kokoh, kuat, berkesinambungan, dan mapan. Penyelesaian perjanjian gencatan senjata dalam empat hari, dengan membebaskan 150 tawanan Palestina, perempuan dan anak-anaknya, adalah sebuah prestasi nasional yang luar biasa. Nama-nama tawanan yang dibebaskan mencakup dari seluruh geografi negeri, dan ini hanyalah sebuah pendahuluan dalam jalan menuju kesetiaan kepada semua tawanan, baik laki-laki maupun perempuan di penjara musuh, Insya Allah,” kata pejuang Hamas itu.
“Kami tegaskan bahwa rakyat Palestina akan tetap teguh mempertahankan tanah mereka, meskipun terjadi kehancuran, pembantaian dan genosida dalam skala besar, dan perlawanan merupakan perisai yang melindungi hak-hak rakyat dan aspirasi mereka untuk pembebasan dan hak kembali. Posisi kami akan tetap teguh dan tegas dalam menolak semua rencana yang bertujuan mencari solusi dengan memaksakan agenda mencurigakan, di luar keinginan rakyat dan perlawanan, dan kami memperingatkan agar tidak berurusan atau hidup berdampingan dengan mereka,” urai Jubir Hamas itu.
Kedua terkait kehancuran akibat agresi dan kebutuhan dasar rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sejak awal perang agresifnya di Jalur Gaza dan dalam waktu lima puluh hari, penjajah zionis telah menjatuhkan lebih dari 40 ribu ton bahan peledak di tanah Gaza dan rumah-rumah warga, baik melalui udara, darat dan laut. Mereka gunakan bahan peledak yang dilarang secara internasional, di mana mereka menghancurkan semua bentuk kehidupan manusia di Jalur Gaza.
Mereka lakukan genosida, menargetkan manusia, pohon dan batu, dengan tujuan menjadikan tanah Gaza tidak dapat dihuni. “Tujuan tidak akan tercapai, Insya Allah dengan kemauan dan tekad rakyat Palestina. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi seluruh delegasi resmi yang memasuki Jalur Gaza, dipimpin oleh delegasi negara Qatar yang diwakili oleh Mrs. Lu’luah Al Khater, Menteri Negara Kerjasama Internasional Qatar. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh delegasi, dari organisasi amal kemanusiaan dan medis yang telah memasuki Jalur Gaza,” ungkap dia.
“Kami perbarui seruan kepada para pemimpin negara Arab dan Islam, untuk menerjemahkan keputusan-keputusan KTT Arab dan Islam di Riyadh ke dalam kenyataan praktis yang menghentikan agresi, menyembuhkan luka rakyat Palestina di Gaza, dan mengakhiri blokade terhadap Gaza,” kata dia.
Meskipun terdapat peningkatan jumlah truk bantuan yang tiba di Jalur Gaza, namun jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan dasar dan kebutuhan. Oleh karena itu, menyerukan peningkatan kembali jumlah truk yang masuk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di seluruh wilayah Jalur Gaza, Selatan dan Utara.
Mengingat semua rumah sakit tidak dapat berfungsi, dan dengan meningkatnya jumlah korban luka, cedera dan sakit, Hama menyerukan kepada negara Arab dan Islam serta negara-negara di dunia untuk mengirimkan lebih banyak rumah sakit lapangan, dan untuk berkontribusi dalam memindahkan korban luka dan menerima mereka untuk perawatan di luar negeri.
Mengingat besarnya kerusakan yang terjadi, keberadaan ribuan jenazah di bawah reruntuhan bangunan, dan lemahnya kemampuan pertahanan sipil di Jalur Gaza, Hamas menyerukan negara-negara di dunia untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil dan peralatan khusus ke sana.
“Singkirkan puing-puing dan pindahkan jenazah para syuhada. Kami menyatakan ketidaksetujuan dan penolakan terhadap apa yang tertuang dalam laporan awal yang dikeluarkan oleh Human Rights Watch, mengenai penyerangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza, khususnya Rumah Sakit Ahli Baptist. Kami menegaskan bahwa laporan ini inkonsisten dan mengedepankan narasi tentara penjajah, dan tidak mengandalkan bukti langsung di lapangan. Selain itu, laporan tidak berdasarkan pertemuan dengan saksi mata dan mendengarkan laporan dari pihak yang berwenang,” demikian laporan Hamas.
Hamas juga menyerukan kepada jurnalis internasional dan lembaga media untuk mengintensifkan kehadiran mereka di Jalur Gaza. Untuk melihat sejauh mana kehancuran dan genosida yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel terhadap anak-anak, warga sipil yang tidak berdaya dan seluruh infrastruktur.
“Kami menyampaikan undangan kepada Mr. Elon Musk, yang telah mengunjungi wilayah jajahan, untuk mengunjungi Jalur Gaza demi meninjau sejauh mana pembantaian dan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina. Kunjungan dengan mematuhi standar objektivitas dan kredibilitas, dan jauh dari kebijakan yang bias dan tidak bertanggung jawab, apalagi standar ganda dalam menangani masalah rakyat dan hak-hak mereka yang sah,” ajaknya.
Ketiga, para tawanan yang dibebaskan dan kejahatan penjajah terhadap para tawanan.
Kesaksian 150 tawanan Palestina yang dibebaskan, baik anak-anak maupun remaja. Mereka mengungkapkan hakikat kebrutalan dan pelanggaran serta kejahatan yang dilakukan terhadap mereka dan para tawanan di penjara Israel
Di sisi lain, dunia melihat bagaimana Brigade Al-Qassam memperlakukan para tawanan, baik wanita, anak-anak, dan orang asing, dengan perlakuan manusiawi yang menunjukkan standar moral tinggi yang tidak dimiliki oleh tentara penjajah Israel.
Massa rakyat Palestina di Tepi Barat dan al-Quds ketika menerima orang-orang yang dibebaskan, mereka bersama para tawanan meneriakkan nama para pejuang perlawanan Palestina. Hal ini merupakan bukti baru dari unjuk rasa massa yang mendukung perlawanan sebagai sebuah pilihan strategis, demi mengambil hak pembebasan dan hak kembali.
Penjajah berusaha membalas dendam terhadap para tawanan Palestina yang dipenjara sejak tanggal 7 Oktober, melalui serangkaian pelanggaran dan kejahatan. Hal ini mengungkapkan ketakutan dan kengerian mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina, ketabahan para tawanan, dan keberanian perlawanannya.
Penjajah berusaha dengan segala cara untuk mengaburkan status dan kebenaran para tawanan Israel yang dibebaskan berdasarkan perjanjian pertukaran selama empat hari terakhir, dalam upaya untuk menyembunyikan perlakuan manusiawi yang mereka terima selama penawanan di Al-Qassam. Akan tetapi, salah satu tawanan yang dibebaskan mengungkapnya dan mengirim pesan ke Al-Qassam dengan mengatakan, “Saya ucapkan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada pejuang Palestina,” kutipnya.
Penipuan dan kebohongan yang dilakukan oleh para politisi di pemerintahan Amerika dan beberapa negara Barat, sejalan dengan media Amerika dan Barat secara otomatis. Hal itu akan memperuncing penyebaran kebencian dan ketidakstabilan di dunia. Mereka harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya. Tanpa terkecuali, penembakan terhadap 3 pemuda Palestina di Vermont Amerika Serikat.
Sebagai penutup, pada Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina yang jatuh besok Rabu (hari ini) Hamas menyampaikan salam tulus dan penghargaan sebesar-besarnya kepada masyarakat Arab, Islam, dan bangsa yang merdeka.
Kepada semua pihak yang bersolidaritas dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di seluruh dunia. Kalian akan meneruskan gerakan dan aktivitas penolakan terhadap agresi dan genosida terhadap rakyat Palestina.
“Kami menyerukan kepada kalian untuk terlibat lebih aktif lagi, baik interaksi, solidaritas, dan dukungan dengan segala cara yang mungkin, pada hari ini dan di hari-hari mendatang. Terlibat dalam aktivitas berkelanjutan yang mengungkap kejahatan dan rencana pendudukan, mengusir entitasnya, dan menghentikan agresinya terhadap tanah, masyarakat, dan tempat-tempat suci kami. Terhadap para syuhada, Rahmat Allah menyertai mereka, pemulihan cepat bagi yang terluka, dan kemenangan bagi rakyat Palestina, para tawanan, dan perlawanan rakyat. Ini adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan,” demikian jubir Hamas. (top/**)