Reaksi Kejahatan Israel Meningkat di Seluruh Front
JAKARTA, OKENESIA.COM- Aksi biadab nan keji militer Israel meluncurkan bom dari pesawat udara dan tembakan tank lapis baja Merkava berikut pasukan daratnya kian intensif di Jalur Gaza bahkan hingga Tepi Barat, memunculkan reaksi dari seluruh front.
“Reaksi atas kejahatan Israel akan meningkat. Tidak hanya di Gaza, tapi di seluruh front lainnya,” ungkap anggota Biro Politik Jihad Islam, Ali Abu Shaheen kepada Palestine Today, Ahad (3/12/2023) siang waktu Gaza atau malam waktu Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Okenesia.com, perlawanan sejumlah front dipasikan akan meningkat sebagai reaksi atas kejahatan perang yang dipertontonkan militer Israel. Bom dijatuhkan pesawat tempur Israel, artileri diluncurkan secara membabi buta menyasar pemukiman penduduk. Tak peduli anak-anak, wanita dan para lansia menjadi korban kebengisan tak berperikemanusiaan tentara penjajah Israel.
Front perlawanan terhadap penjajah Israel akan meningkat. Front di Tepi Barat misalnya, ada Brigade Al-Aqsha, sayap militer Fatah yang sudah lama beroperasi. Belakangan muncul kelompok perjuangan baru yang tak terikat dengan Hamas maupun Fatah, seperti Lion’s Den, Brigade Jenin, Brigade Balata dan Brigade Sarang Lebah.
Sementara di Jalur Gaza, ada Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas dan Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ).
Tak hanya di Palestina. Lebanon, negara yang berbatasan langsung dengan Palestina itu juga menunjukkan sikap perlawanannya terhadap Israel. Yakni, Hizbullah yang dengan intensnya memberikan perlawanan.
Bahkan, Houti, gerakan Islam politik bersenjata yang bermaskas di Yaman menunjukkan kepeduliannya menyatakan perang terhadap Israel.
Anggota Biro Politik Jihad Islam, Ali Abu Shaheen menyatakan bahwa para pejuang memiliki prinsip dalam bernegoisasi. Sedangkan Israel bernegoisasi dengan penipuan. “Tidak mungkin adanya negoisasi di bawah serangan. Tentara Israel membuktikan sejauh mana kredibiilitas Amerika yang ingin menyesatkan opini publik,” kata Ali Abu Shaheen.
Ali menegaskan bahwa frekuensi serangan para pejuang meningkat lebih banyak dibandingkan sebelum gencatan senjata. “Yang menghalangi terlaksananya proyek ‘perpindahan’ ialah ketabahan rakyat Palestina dan adanya pasukan pejuang,” ungkap dia.
Hasil dari perang hari ini kata dia lagi, akan menentukan masa depan Gaza. “Dan para pejuanglah penentunya. Rakyat Palestina dan para pejuang pasti akan memenangkan pertempuran ini,” tegas Ali Abu Shaheen seperti dikutip dari Palestina Today. (top/**)