Hanya 6 Hari, 1.248 Nyawa Warga Gaza Melayang
JAKARTA, OKENESIA.COM- Setelah menolak untuk melanjutkan gencatan senjata kemanusiaan, militer Israel telah melakukan 77 pembantaian. Akibat pembantaian itu, tercatat hingga Selasa (5/12/2023) sudah 1.248 nyawa warga Jalur Gaza dinyatakan syahid. Jumlah itu diperkirakan bertambah, karena masih ada korban di bawah reruntuhan gedung. Demikian laporan yang dirilis Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza.
Mencermati jumlah korban syahid pascagencatan senjata Jumat (1/12/2023), maka hanya dalam kurun waktu lima hari, nyawa warga sipil Jalur Gaza melayang sia-sia. Itu artinya, jika dirata-ratakan, setiap hari ada 250 warga Jalur Gaza meregang nyawa dengan kondisi tubuh mengerikan.
Ratusan korban diperkirakan masih berada di reruntuhan gedung yang ambruk dihajar bom pesawat udara militer Israel. Tak hanya korban nyawa, ribuan warga Jalur Gaza mengalami luka-luka hingga cacat permanen.
Kejahatan perang dipertontonkan militer Israel dengan buasnya. Tidak saja kejahatan perang, tapi genosida atau pembunuhan massal untuk melenyapkan etnis atau kelompok dari kalangan penduduk di tanah para Nabi.
Jumlah korban tewas pascagencatan senjata kian menambah rentetan daftar panjang sejak dimulainya ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023.
Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza melaporkan, total korban jiwa meningkat menjadi 16.248. Sebanyak 1.550 jumlah pembantaian sejak dimulainya perang brutal. Terdapat 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita, serta jumlah syuhada di kalangan tim medis mencapai 286 dokter dan tim medis. Tiga puluh dua korban tewas dari kru pertahanan sipil, dan 81 jurnalis.
Sedangkan jumlah orang hilang mencapai 7.600, baik di bawah reruntuhan atau nasibnya masih belum diketahui. Jumlah korban luka mencapai 43.616 warga. Jumlah masjid yang hancur total akibat penjajahan mencapai 100 masjid, 192 masjid rusak sebagian, serta 3 gereja rusak akibat agresi tersebut.
Jumlah kantor pemerintah yang hancur akibat kebiadaban Israel mencapai 121 fasilitas. Jumlah sekolah yang tidak dapat lagi dimanfaatkan sama sekali akibat sasaran pendudukan adalah 69 sekolah, Sedangkan 275 sekolah rusak sebagian.
Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza mengungkapkan bahwa militer Israel melanjutkan perang genosida yang telah dilakukannya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza selama 60 hari pembunuhan brutal terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan, dengan membom rumah-rumah persembunyian dan menghancurkannya di atas kepala penghuninya tanpa peringatan sebelumnya, melalui pesawat tempur Israel dan Amerika serta rudal dan bom raksasa Amerika. Setiap meter di Jalur Gaza menjadi sasaran dan tidak ada tempat di Jalur Gaza yang aman.
Selama agresi di Gaza, pesawat pendudukan Israel menjatuhkan lebih dari 50.000 ton bahan peledak ke rumah-rumah warga sipil dan rumah sakit, sekolah, dan lembaga-lembaga sipil. Akibatnya, menimbulkan dampak lanjutan.
“Kami masih memperingatkan semua negara bebas di dunia bebas dan organisasi internasional dan global mengenai bencana kemanusiaan yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap warga sipil,” demikian ditegaskan dalam rilis yang diterbitkan Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza. (top/**)