Ayahanda Jurnalis Al Jazeera Gugur Syahid Dihajar Bom
JAKARTA, OKENESIA.COM– Agresi militer Israel sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023 telah merenggut puluhan ribu nyawa warga Jalur Gaza. Tak hanya dinyatakan syahid, puluhan ribu warga sipil harus mengalami cacat permanen dan luka-luka akibat anggota tubuhnya tertimpa bangunan.
Terbaru, Senin (11/12/2023) malam ini, Okenesia.com menerima informasi bom udara yang dijatuhkan pesawat militer Israel menyasar kediaman Anas Al Syarif, jurnalis Al-Jazeera yang terletak di Jabalia, Jalur Gaza. Akibat bom udara di kediaman Anas Al Syarif, menyebabkan ayahanda tercinta gugur syahid. “Penjajah membunuh ayah saya dengan membom rumah kami,” kata Anas Al Syarif.
Akibat kondisi yang mereka alami saat ini, dengan terpaksa ayahanda Anas dimakamkan di halaman sekolah dekat kediaman yang dihajar bom. “Kami terpaksa memakamkannya di halaman sekolah,” kata Anas.
Anas Al Syarif, salah satu jurnalis yang paling intens menyajikan informasi kekinian di Jalur Gaza. Kebiadaban militer Israel oleh Anas, tak segan-segan ia wartakan, agar publik internasional mengetahui kebengisan tentara penjajah yang hanya mampu menyerbu rakyat sipil.
Militer Israel memang menargetkan jurnalis untuk menjadi sasaran serangan. Sebab, jurnalis yang berkontribusi menyajikan fakta kekejian militer Israel menyerang anak-anak, perempuan dan para lansia.
Anas kerap mendapatkan ancaman dari petinggi militer Israel atau intensitas informasi yang dikabarkan ke penjuru dunia.
Meskipun menjadi target pembunuhan, tekad Anas tak pernah lentur. Justru, Anas tetap teguh pendiriannya. “Saya akan terus memberitakan kejahatan penjajah Israel dan kami akan terus mengirim foto walaupun kami terkepung dan dibom,” tegas Anas Al Syarif.
Tak hanya ayahanda Anas, DR. Hazem AlJammale, akademisi dan pakar hukum publik Universitas Gaza gugur syahid bersama istrinya akibat serangan bom penjajah Zionis Israel. (top/**)