Hareetz Bantah Pengumuman Kemenkes Israel Soal Jumlah Tentara Terluka
JAKARTA, OKENESIA.COM- Untuk kali pertama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel mengumumkan jumlah tentaranya yang terluka sejak awal pertempuran 7 Oktober 2023. Kemenkes Israel mengumumkan bahwa setelah dua bulan berperang melawan faksi-faksi gerakan perlawanan di Jalur Gaza, Palestina, militer Israel yang mengalami luka-luka baru berkisar di angka 1.593 orang.
Pengumuman jumlah korban tentara Israel itu seperti dikutip Ultra Palestina, Selasa (12/12/2023).
Namun klaim jumlah korban yang diumumkan Kemenkes Israel itu justru dibantah media terkemuka di Israel, Haaretz. Hareetz menyimpulkan bahwa data yang dirilis Kemenkes Israel itu jauh lebih tinggi jumlahnya.
Haaretz mengumpulkan data dari berbagai rumah sakit, tempat dirawat para tentara Pendudukan Israel. Dari kumpulan data dari rumah sakit-rumah sakit itu, Haaretz menyimpulkan tentara Israel yang terluka mencapai jumlah 4.591 orang.
Jumlah korban tewas dari kalangan militer Israel, tidaklah sedikit. Militer Israel mengumumkan bahwa tentara IDF yang tewas di medan tempur sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023, berada di kisaran 300 an lebih. Pada faktanya, jurnalis Israel mengklaim, tentara Israel telah mencapai angka tiga ribuan lebih.
Tak hanya korban tewas dari kalangan tentara Israel, mereka juga mengalami cacat permanen.
Media Berita Israel, Yedioth Ahronoth, pada Sabtu (9/12/2023) pekan kemarin misalnya, mengonfirmasi pernyataan Kementerian Pertahanan Israel menyebut bahwa 2.000 tentara Israel terluka dan alami cacat permanen sejauh ini.
“Total lebih dari 5.000 tentara Israel mengalami luka serius sejak awal perang, 2.000 di antaranya cacat permanen,” tulis Media Berita Israel, Yedioth Ahronoth.
Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel menerima 60 personel alami luka baru setiap hari, sebagian besar luka serius.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa unit penyelamat 669 Israel mengangkut sejumlah personel militer yang terluka akibat pertempuran dahsyat dari Jalur Gaza Utara.
Para tentara Israel mengalami luka parah di bagian mata akibat pecahan peluru, mortir hingga tembakan langsung.
Sekitar 10 hingga 15 persen tentara Israel yang cedera, kehilangan penglihatannya dikarenakan kedua matanya rusak. Sementara, ada pula yang hanya kehilangan satu mata dan dipastikan cacat total. (top/**)