Aleg Senayan Asal Sulteng Belum Maksimal Suarakan Aspirasi

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Sulteng dijatahi tujuh perwakilan di Parlemen Senayan yang terlahir dari hasil Pemilu per lima tahun, tapi apakah mereka yang telah berstatus wakil rakyat telah maksimal menjalankan tugasnya? Jawabannya belum maksimal.

“Tujuh aleg (anggota legislatif) sampai hari ini belum maksimal menyuarakan aspirasi rakyat Sulteng,” demikian diungkapkan Kaharuddin di hadapan pewarta di Warkop Daeng Mangge, Sabtu (23/12/2023).

Kaharuddin mengaku, jika para aleg Parlemen Senayan asal Sulteng telah maksimal melaksanakan tugasnya menjawab aspirasi rakyat, maka dirinya tak akan bertarung menjadi wakil rakyat. “Kalau sudah maksimal kerjanya, untuk apa lagi saya maju,” katanya.

Jawaban belum maksimal dalam menjalankan tugas mengawal aspirasi rakyat itulah menjadi alasan mendasar Kaharuddin berikhtiar maju kandidat Caleg DPR RI asal Sulteng.

Salah satu tugas wakil rakyat yang belum maksimal, karena kebutuhan mendasar belum sepenuhnya dirasakan rakyat.

Kabupaten Banggai Kepulauan misalnya. Di daerah itu, warga di tiga kecamatan mengalami kesulitan air bersih. Kondisi itu sudah berlangsung sejak lama. Sayangnya, hingga kini tak tersentuh solusi.

Pemerintah daerah dengan minimnya anggaran, tak mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Pemilik nomor urut 4 dalam daftar Caleg DPR RI PKB ini berlatarbelakang pengusaha minyak dan pertambangan. Usaha menjamur di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Morowali yang mampu mencatatkan pemasukan dari aktor pajak capai kurang lebih Rp5 miliar.

Pengalaman pahit dirasakan Kaharuddin saat menjalani bisnisnya di Kabupaten Morowali. Hanya dalam kurun waktu empat bulan, ia digeser oleh petinggi di Sulteng. Akibatnya, usahanya menjadi terhenti.

Belakangan, Kaharuddin mengetahui bahwa orang di belakang yang menggesernya adalah politisi.

Dari sinilah asal muasal Kaharuddin tertarik untuk menggeluti politik. “Awalnya saya benci politik,” kata Kaharuddin.

Ia menyadari bahwa dengan politik, akan banyak hal yang dapat dilakukan. Dengan mempertahankan usahanya, juga menjadi hal penting demi memberi ruang kerja bagi banyak orang.

Hal terpenting baginya adalah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Membuka pekerjaan memang bukanlah perkara mudah, tapi bagi Kaharuddin yang telah bergelut di dunia bisnis, peluang pembukaan lapangan kerja dapat dilakukan dengan mengundang investor.

Kaharuddin yang sudah bersilaturahmi di 96 titik seluruh wilayah Sulteng memiliki kolega luas dengan para pebisnis luar negeri.

Ia mengungkapkan salah satunya adalah Campina. Perusahaan yang memproduksi ice cream berbahan baku utama durian itu meminta pasokan bahan baku durian lalu dikirimkan ke Singapura.

Oleh Kaharuddin, ditolaknya. Ia meminta agar Campina, membuka produk di Sulteng untuk kepentingan rekrutmen tenaga kerja.

Sebagai pebisnis, Kaharuddin melihatnya bahwa dunia usaha sebagai salah satu solusi efektif mengentaskan kemiskinan. Sebab, dengan pembukaan lapangan pekerjaan, tentu saja akan membutuhkan banyak pekerja.

Dalam kesempatan itu, Kaharuddin yang merupakan lulusan Akademi Pelayaran Barombong, Sulawesi Selatan ini mengaku, tak punya program khusus ketika di Parlemen Senayan. Sebab, tugasnya adalah pengawal aspirasi.

Dengan demikian, tugasnya adalah menjembatani aspirasi rakyat. Artinya, segala program yang dibutuhkan masyarakat, maka tugas Kaharuddin adalah mewujudkannya. “Saya tidak punya program khusus, karena tugas kita adalah pengawas dan pengawal aspirasi rakyat,” ungkapnya. (top)

 

Comments
Loading...
error: Content is protected !!