3 Bulan Agresi Militer Israel, 22.438 Warga Gaza Syahid

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Agresi militer Israel ‘Badai Al-Aqsha’ sejak 7 Oktober 2023 hingga 4 Januari 2024 ke Jalur Gaza atau 90 hari (3 bulan), korban terus bertambah. Kantor Media Pemerintah Palestina merilis update statistik korban perang genosida yang sudah mencapai 22.438 orang syahid.

Rilis Kantor Media Pemerintah disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, dr. Ashraf Al-Qudra, Kamis (4/1/2024).

Ashraf mengawali laporannya dengan menyebutkan korban pembantaian pada hari Kamis 4 Januari yang dilakukan militer Israel. Dalam kurun waktu 24 jam, pasukan udara Israel melakukan 13 kali pembataian terhadap, menyebabkan 125 orang syahid dan 318 orang terluka.

Dalam kurun waktu tiga bulan agresi militer Israel, jumlah korban meningkat menjadi 22.438 orang syahid dan 57.614 orang luka-luka. Dari sejumlah korban itu, 70 persennya adalah anak-anak dan perempuan.

Pelanggaran Israel terhadap sistem kesehatan sebut Ashraf, menyebabkan kematian 326 petugas kesehatan dan hancurnya 121 ambulans.

Tentara Israel dengan sengaja menargetkan 150 institusi kesehatan, menyebabkan 30 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi di seluruh wilayah Jalur Gaza.

Pendudukan Israel kata Ashraf, masih menahan 99 petugas kesehatan yang dipimpin direktur rumah sakit di Gaza utara, dalam kondisi yang memaksa dan tidak manusiawi, penyiksaan fisik dan psikologis, serta kelaparan.

Perilaku kriminal Israel merupakan ancaman dan bahaya bagi Rumah Sakit Syahid Al-Aqsa dan Rumah Sakit Al-Awda di wilayah tengah. Bahkan, Pendudukan Israel menempatkan Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit Al-Amal yang berafiliasi dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah di Khan Yunis dalam lingkaran sasaran dan bahaya yang berulang.

Terhadap berbagai kondisi itu, Kemenkes Palestina menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional untuk mengambil tindakan segera guna melindungi rumah sakit di Jalur Gaza selatan, mengamankan akses bagi mereka yang terluka dan sakit, dan memastikan bahwa skenario Kompleks Medis Al-Shifa tidak terulang di sana.

“Selama 3 bulan agresi Israel yang terus menerus, mereka dengan sengaja menghancurkan infrastruktur rumah sakit di Gaza dan Gaza utara. Dan kami melakukan upaya tak henti-hentinya dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan lembaga mitra untuk melakukan intervensi mendesak guna mengoperasikan layanan Shifa Kompleks Medis dan sistem kesehatan di Gaza utara, menyediakan obat-obatan, bahan bakar, dan perlindungan bagi mereka dan staf mereka, serta mengamankan akses jalan bagi mereka,” ungkap Ashraf Al-Qudra.

Kemenkes Palestina juga menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional untuk mengirimkan tim medis dan rumah sakit lapangan serta memastikan akses mereka ke seluruh wilayah Jalur Gaza untuk menyelamatkan ribuan orang yang terluka. (top/*)

Comments
Loading...