Tegas! Brigade Al-Qassam All Out Hadapi Tentara Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam-Hamas, belum sepenuhnya mengeluarkan kekuatan militernya. Hemat energi, hemat amunisi adalah alasan utama pejuang Al-Qassam.
Serangan Brigade Al-Qassam selama ini terukur dan tepat sasaran. Agar, amunisi yang mereka lepaskan benar-benar menyasar target.
Dalam kurun waktu tiga bulan lebih menghadapi agresi militer Israel, Brigade Al-Qassam baru mengeluarkan 35 persen kekuatannya. Namun, sekarang, seluruh kekuatan akan dikerahkan untuk menghadapi militer Israel.
Serangan terarah di setiap operasi militer Brigade Al-Qassam menimbulkan kerugian besar dan tewasnya pasukan Israel. “Kami telah menimbulkan kerugian yang besar terhadap musuh, lebih besar dari apa yang mereka timbulkan pada tanggal 7 Oktober,” ungkap Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah melalui saluran Media Al-Qassam, Ahad (14/1/2024).
Abu Ubaidah menegaskan bahwa Brigade Al-Qassam akan all out mengeluarkan seluruh kekuatan. “Kami tidak punya pilihan selain mengaktifkan kekuatan kami untuk merespons pembantaian yang berusaha menghancurkan rakyat kami,” tegas Abu Ubaidah.
Abu Ubaidah menguraikan alasan penyerangan pada tanggal 7 Oktober 2023 sebagai respon atas kebengisan Israel terhadap warga Palestina. “Apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober itu sebagai respons atas pembantaian musuh terhadap rakyat kita 100 tahun yang lalu,” katanya.
Dalam 100 hari, Brigade Al-Qassam telah berhasil menargetkan dan melumpuhkan lebih dari 1.000 kendaraan militer musuh Zionis.
Abu Ubaidah menekankan bahwa semua senjata yang digunakan perlawanan selama operasinya diproduksi oleh Brigade Qassam. “Pembicaraan apa pun selain menghentikan agresi terhadap rakyat kami tidak ada nilainya. Musuh Zionis gagal mencapai tujuannya dan tidak mampu membebaskan tahanan mana pun yang ditahan oleh kelompok perlawanan. Klaim musuh atas dugaan kendali mereka adalah hal yang menggelikan, dan kami akan membuktikan kepalsuan propaganda ini,” katanya.
Sebelum 7 Oktober kata Abu Ubaidah, Al-Qassam tidak memiliki depot senjata atau peluncur roket di Gaza. “Nasib banyak tahanan musuh menjadi tidak diketahui. Kami salut terhadap perlawanan di Lebanon, Yaman dan Irak dan berduka atas para martir mereka,” ujar Abu Ubaidah.
Di kesempatan serupa, Abu Ubaidah mengungkap kemungkinan besar banyak tawanan yang terbunuh dan musuh memikul tanggung jawab atas nasib mereka.
“Merupakan tugas kita untuk menginformasikan kepada dua miliar umat Islam di dunia bahwa musuh Zionis menghancurkan sebagian besar masjid di Jalur Gaza. Kami menerima pesan dari kelompok perlawanan bahwa mereka akan memperluas operasinya dalam beberapa hari mendatang seiring dengan berlanjutnya agresi terhadap Gaza,” demikian Abu Ubaidah. (top/**)