Warga Jalur Gaza Hadapi Ancaman Kelaparan
JAKARTA, OKENESIA.COM- Warga Jalur Gaza, Palestina menghadapi gelombang kemanusiaan. Puluhan ribu warga di tanah kelahiran para Nabi itu mengalami kelaparan, buntut agresi militer Israel perang genosida ‘Badai Al-Aqsha’ sejak 7 Oktober 2023.
“Kelaparan nyata terjadi di Gaza utara setelah jumlah tepung dan beras habis. Dan kami menganggap pendudukan Israel dan sekutunya bertanggung jawab atas kematian 400.000 warga Palestina, karena kelaparan,” tutur Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha, Senin (22/1/2024).
Stok tepung, beras dan makanan kaleng yang tersisa di wilayah utara Jalur Gaza sejak sebelum perang genosida di Gaza, kehabisan. Hal ini menegaskan awal dari kelaparan nyata yang dihadapi 400.000 orang warga Palestina.
“Pendudukan telah memaksa masyarakat kami di Kegubernuran Gaza Utara untuk menggiling pakan ternak dan biji-bijian sebagai pengganti gandum yang hilang, dan mereka menghadapi kelaparan yang nyata sehubungan dengan berlanjutnya agresi dan karena pendudukan memperketat pengepungan terhadap wilayah tersebut,” kata Ismail.
Baik Kegubernuran Gaza Utara maupun Kegubernuran Gaza menjadi sasaran pengepungan yang parah sehubungan dengan berlanjutnya perang genosida yang dilancarkan oleh tentara pendudukan Israel.
Pendudukan Israel menghalangi bantuan apa pun untuk mencapai kedua kegubernuran tersebut sejak dimulainya perang brutal. Pembunuhan lapangan yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap puluhan syuhada yang mencoba mendapatkan makanan di wilayah Gaza dan Gaza Utara.
“Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kelaparan di wilayah utara Jalur Gaza, dan kami juga meminta komunitas internasional, pemerintah Amerika, dan Presiden Biden secara pribadi bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang melanggar hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional dan melanggar semua perjanjian dan perjanjian internasional yang menjamin hak akses pangan bagi setiap manusia, karena mereka memberikan lampu hijau kepada pendudukan untuk melakukan kejahatan ini, dan menolak untuk menghentikan perang brutal di Jalur Gaza,” ungkap Ismail.
Kantor Media Pemerintah Palestina mengimbau semua negara di dunia bebas dan berbagai organisasi internasional untuk bekerja dengan serius, segera dan mendesak untuk memberikan bantuan pangan dan pasokan makanan kepada seluruh rakyat Palestina, khususnya di Kegubernuran Gaza Utara dan Jalur Gaza.
“Kami juga menyerukan kepada seluruh dunia untuk menghentikan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah dan menghentikan pembunuhan dan penargetan terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan,” demikian Ismail Abu Tsawabitha. (top/**)