Tentara Israel Tawan 2.600 Warga, 99 Tenaga Medis & 10 Jurnalis

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan serangannya menyasar penduduk warga sipil Jalur Gaza, Palestina.

Serangan terbanyak melalui udara dengan menjatuhkan bom dari jet tempur.Agresi militer Israel melancarkan serangan membabi buta. Korban berjatuhan dari kalangan berbagai kalangan, dari bayi hingga lansia.

Tak berhenti dengan membunuh,  militer Israel juga menahan ribuan warga. Penahanan mereka, karena dianggap mengganggu stabilitas keamanan Israel. Tentara Israel mengklaim, warga yang ditangkap dari berbagai profesi itu adalah pasukan Hamas atau faksi-faksi pejuang Palestina.

Kantor Media Pemerintah Palestina, Senin (9/1/2024) merilis perkiraan warga Jalur Gaza yang ditahan tanpa alasan jelas oleh militer Israel mencapai ribuan.

“Kami memperkirakan bahwa penangkapan yang dilakukan oleh tentara pendudukan (Israel) selama perang agresif ini sejauh ini lebih dari 2.600 tahanan. Termasuk 99 penangkapan tenaga medis dan 10 tahanan jurnalis,” ungkap Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha yang dirilis, Senin, kemarin.

Mereka yang ditahan itu belum diketahui nasibnya. Namun, dapat dipastikan bahwa mereka warga Jalur Gaza yang menjadi tahanan mendapatkan penyiksaan setiap harinya.

Berbagai bukti bahwa para tawanan mengalami cacat fisik saat mereka dibebaskan. Selain melaporkan jumlah warga yang ditahan militer Israel, Ismail Abu Tsawabitha mengungkap fakta bahwa sekira 2 juta pengungsi Palestina masih menjalani kehidupan yang sangat sulit di ratusan pusat pengungsian dan tempat penampungan.

Jumlah besar ini kata Ismail, memerlukan solusi radikal untuk mengakhiri penderitaan mereka yang terus berlanjut.

“Mereka semua membutuhkan bantuan dan pasokan mendesak, dan semua lembaga internasional harus melakukan hal tersebut,” kata Ismail.

Mereka yang menjadi pengungsi sebut Ismail, sekitar 400.000 kasus yang terdokumentasi tertular penyakit menular akibat pengungsian.

“Dengan 94 hari telah berlalu sejak perang genosida, di mana tentara pendudukan melakukan 1,932 pembantaian, merenggut nyawa 30,084 martir dan orang hilang. Termasuk 23,084 syuhada yang tiba di rumah sakit. Sepuluh ribu anak-anak syahid, dan 7.000 perempuan syahid, 326 syahid tenaga medis, 45 syahid pertahanan sipil, dan 112 syahid wartawan,” Ismail melaporkan.

Sekitar 7.000 warga Jalur Gaza masih hilang, baik di bawah reruntuhan atau nasibnya masih belum diketahui. Dan 70 persen korban itu di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

“Kami menghimbau kepada Dewan Kerjasama Teluk, Organisasi Kerjasama Islam, Liga Negara-negara Arab, dan semua negara di dunia bebas untuk segera mengembangkan solusi terhadap bencana kemanusiaan yang terkait dengan hilangnya rumah, dan unit tempat tinggal ratusan ribu keluarga. Kami menghimbau semua orang untuk melakukan segala upaya untuk menghasilkan solusi yang tepat terhadap bencana yang ditinggalkan oleh Israel,” desak Ismail Abu Tsawabitha. (top/**)

 

Comments
Loading...