Deklarasi Sahabat HY, Suprapto Sebut Herwin Yatim Pemimpin Berkarakter Kerakyatan

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Diskusi bertajuk ‘Rembuk Ide Kepemimpinan 2024’ diinisiasi Sahabat HY (Herwin Yatim) berlangsung di Friend Zone, areal Teluk Lalong, Jumat (26/4/2024).

Agenda diskusi publik sekaligus Deklarasi Sahabat HY itu tampil beberapa narasumber. Seperti, Ketua DPRD Banggai, Suprapto, tokoh birokrasi Haris Hakim, tokoh pemuda, Riskiyanto Patiwael serta tokoh perempuan Puspa Lamondjong.

Suprapto yang mendapatkan kesempatan perdana menguraikan beberapa hal kaitannya dengan kepemimpinan.
Secara obyektif, Suprapto menyebut bahwa karakter kepemimpinan ideal adalah kepemimpinan kerakyatan.

Karakter kepemimpinan ideal kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Banggai ini, tepat dialamatkan kepada Herwin Yatim.

Herwin Yatim dengan latar belakangnya sebagai pengusaha dan politisi. HY pernah menjabat sebagai anggota dewan. Jabatan politiknya menanjak menjadi Wakil Bupati Banggai mendampingi Sofhian Mile.
Setelah menjalani lima tahun sebagai Wabup Banggai, akhirnya ia memuncaki kepemimpinan di Kabupaten Banggai sebagai bupati.

Suprapto mengaku, karakter ideal Herwin Yatim itu dapat dilihat atas kebijakan saat memimpin Kabupaten Banggai.
“Memiliki frame visi-misi kerakyatan. Program kartu nelayan sejahtera, kartu petani sejahtera serta berbagai penghargaan adalah bukti fakta berbasis data. Tanpa bermaksud, komparatif justice, kepemimpinan ideal, kepemimpinan berjiwa kerakyatan, keluarannya yang memberdayakan partisipatif,” ungkap Suprapto.

Ketika Herwin Yatim memimpin Banggai, terjalin komunikasi dengan rakyat. “Itu adalah leader, komunikasi yang merakyat. Menjaga marwah daerah, dari sisi pelaksanaan pemerintahan daerah,” ungkapnya.
Suprapto juga menyinggung soal kebersihan Kota Luwuk. Kondisi saat ini jauh berbeda saat Herwin Yatim memimpin.
“Kita bisa melihat penataan ruang, konsistensi pemda bicara soal daerah bersih, mengalami kemunduran dari sisi penataan kota,” singgungnya.

Ia berharap, pemerintahan akan datang yang partisipatif. Sebab, kepemimpinan kerakyatan yang partisipatif, bukan bernuansa kekuasaan.
“Pemilu liberal memunculkan tidak partisipatif. Bukan mobilisasi, gerakan terstruktur. Saya obyektif, secara partai saya adalah sekretaris Pak Herwin, tapi saya berpikir lebih faktual dan objektif,” urai Suprapto.

Harapan lainnya bagaimana mengembalikan marwah daerah ini seperti yang telah ditunjukkan Herwin Yatim ketika memimpin Banggai.

Di akhir paparannya, Suprapto menekankan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan harus dilandaskan pada hal-hal kerakyatan. (top)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!