302 Hari Perang di Gaza, 39.550 Tewas
JAKARTA, OKENESIA.COM- Perang genosida yang dilancarkan tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023 hingga Sabtu (3/8/2024) telah berlangsung selama 302 hari. Dan serangan dalam 24 jam terakhir hari ini telah mengakibatkan 31 orang tewas dan 62 lainnya terluka. Demikian seperti dikutip dari saluran berita Ultrapalestina, malam ini.
Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga Sabtu siang, perang Israel telah mengakibatkan 39.550 orang syahid dan 91.280 orang luka-luka.
Beberapa jam terakhir telah terjadi penggerebekan di Jalur Gaza bagian utara, selatan, dan tengah, yang menargetkan rumah-rumah dan warga tak bersenjata di Kota Gaza, Kamp Bureij, kota Khan Yunis, dan kota Rafah.
Tentara pendudukan melanjutkan agresi udara dan darat terhadap wilayah timur Khan Yunis, dan terhadap Nuseirat serta kamp Bureij di pusat Jalur Gaza.
Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Andrea Di Domenico, mengatakan dalam penjelasannya kepada wartawan di markas besar PBB di New York pada hari Jumat bahwa Jalur Gaza “telah menjadi kuburan bagi anak-anak.” mencatat bahwa perintah evakuasi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh pendudukan telah mempengaruhi wilayah yang Israel nyatakan sebagai wilayah aman.
Domenico membenarkan bahwa Israel menolak memperbarui visa yang memungkinkannya memasuki wilayah pendudukan, seperti yang dilakukan sejumlah pegawai PBB lainnya, setelah Israel mulai mengurangi durasi visa dari satu tahun menjadi enam bulan tiga bulan sejak hari pertama perang.
Dia menjelaskan bahwa terakhir kali Israel memperbarui visanya hanya untuk satu bulan, kemudian menolak untuk memperbaruinya, “dan sekarang terdapat lebih sedikit izin dan visa untuk pegawai organisasi non-pemerintah internasional.”
Domenico berbicara tentang tingginya tingkat kerawanan pangan di Gaza, dan menunjuk pada “dehumanisasi sistematis terhadap warga sipil” di Gaza dan Tepi Barat.
Patut dicatat bahwa ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan tim khusus tidak dapat menjangkau mereka. Jumlah orang hilang diperkirakan mencapai 10.000 orang, menurut Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania. (top/ultrapalestine/*)