Berita Mossad Sewa Agen Garda Revolusi Bunuh Haniyeh Pengalihan Isu

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Upaya Mossad, Badan Intelijen Israel yang menyebut telah berhasil menyewa agenda Garda Revolusi Iran untuk menghabisi nyawa Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyeh hanyalah pengalihan isu. Pada faktanya, kematian Haniyeh, Kepala Biro Politik, Hamas, bukanlah akibat bom internal, tetapi dengan proyektil peluru.

Ismail Haniyeh terbunuh pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2024 di tempat menginapnya di Teheran, Ibu Kota Iran. Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Pezeshkian sebagai tamu kehormatan. “Ismail Haniyeh terbunuh oleh proyektil jarak pendek yang ditembakkan dari luar tempat tinggalnya,” demikian diungkap pejabat Garda Revolusi Iran saat mengumumkan hasil penyelidikan terbunuhnya Ismail Haniyeh, Sabtu (3/8/2024).

Informasi yang menyeruak ke permukaan menyebutkan bahwa Mossad, Badan Intelijen Israel telah menyewa agen dari Garda Revolusi untuk menanam bom di kediaman Haniyeh, tempatnya menginap.

Surat kabar The Telegraph menyatakan bahwa Mossad mempekerjakan agen keamanan Iran untuk memasang bom di tiga ruangan terpisah di sebuah gedung tempat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menginap.

Pembunuhan Haniyeh bertepatan dengan hari pertama Pezeshkian menjabat. Selama kampanye pemilihannya, Pezeshkian berjanji untuk memulihkan posisi Iran di panggung internasional melalui dialog.

Garda Revolusi menegaskan bahwa pembunuhan itu direncanakan dan dilakukan oleh Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, dan menambahkan bahwa “diamnya entitas Zionis tidak meniadakan bahwa mereka berada di belakang pelaksanaan dan perencanaan operasi tersebut,” katanya.

Garda Revolusi mengindikasikan bahwa gedung tempat Haniyeh berada adalah tempat tinggal tamu asing dan tunduk pada semua protokol keamanan.

Dia berkata: “Entitas Zionis berusaha, melalui operasinya di Teheran, untuk menimbulkan perselisihan di dunia Islam dan front perlawanan,” ungkapnya.

Kebenaran bahwa Haniyeh terbunuh akibat tembakan proyektil jarak pendek dan bukan bom diungkap perwakilan gerakan Hamas di Iran, Khaled Al-Qaddoumi.

Kepada surat kabar Al-Araby Al-Jadeed apa yang diterbitkan oleh New York Times tentang pembunuhan tersebut membantah (Haniyeh terbunuh akibat bom). “Tepat pada menit 1:37, terjadi kejutan ke gedung. Jadi saya meninggalkan tempat saya berada, dan saya melihat asap tebal, dan setelah itu kami tahu, Abu al-Abd syahid. Kami mencatat bahwa ada kilatan cahaya,” kisah Khaled.

Dalam wawancara lain dengan Al-Arabi TV, Al-Qadoumi berkata, “Pemeriksaan saya terhadap lokasi di mana Haniyeh menjadi sasaran menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai sasaran eksternal dan bukan ledakan internal,” kata dia.

Dia menekankan bahwa tujuan dari laporan New York Times mengenai pembunuhan Haniyeh adalah untuk mengalihkan tuduhan terhadap Israel. (top/ultrapalestine/napdapp/aljazeera.net/*)

(top/napdapp.com/*)

Comments
Loading...