Loka POM Banggai Bangun Budaya Pelaporan ESO
BANGGAI, OKENESIA.COM- Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Banggai terus memperkuat komitmennya dalam rangka meningkatkan budaya pelaporan efek samping obat (ESO) di sejumlah fasilitas kesehatan, semisal rumah sakit, puskesmas dan apotek-apotek yang ada di kabupaten Banggai.
Sabtu (24/8/2024), Loka POM Banggai bersama Pimpinan Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banggai dan sejumlah anggota Saka POM Kabupaten Banggai melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait ESO tersebut. Kegiatan bertema “Membangun Budaya Pelaporan Efek Samping Obat di Fasilitas Kesehatan” itu dipusatkan di salah satu rumah makan di bilangan Hanga-hanga, Kecamatan Luwuk Selatan, dan dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari apoteker penanggung jawab sarana pelayanan kefarmasian yang berada sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Banggai.
Kepala Loka POM Banggai, Darman, dalam sambutannya menekankan pentingnya peranan apoteker dalam mendeteksi, melaporkan dan menindaklanjuti kejadian efek samping obat yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan tempat di mana mereka bekerja.
“Pelaporan efek samping obat bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk tanggung jawab kita untuk memastikan keamanan penggunaan obat di masyarakat,” tegas Darman.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, pemateri kegiatan yang juga berasal dari Loka POM Banggai, Yudho Novriadi Hariono turut memberi pemaparan komprehensif mengenai prosedur pelaporan ESO, serta langkah-langkah yang dapat diambil oleh tenaga kefarmasian untuk mengidentifikasi dan melaporkan ESO dengan lebih efektif.
“Pelaporan yang konsisten dan update adalah kunci dalam mencegah kejadian buruk yang lebih luas di masyarakat,” tutur Yudho.
Acara itu sendiri mendapat respons positif dari para peserta yang hadir. Selain materi sosialisasi, tim dari Loka POM Banggai juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam proses identifikasi dan pelaporan ESO.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara apoteker dan instansi terkait dalam meningkatkan efektivitas sistem pelaporan efek samping obat, mengingat sangat vitalnya keamanan dan efektivitas penggunaan obat di kalangan masyarakat. (*/zul)