40 Petani-Penyuluh Study Tour di Jabar & Jatim, Tingkatkan Kemampuan Bertani
BANGGAI, OKENESIA,COM- Sebanyak 20 petani dan 20 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) diberangkatkan menuju Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Barat dalam agenda study tour komoditas.
Agenda study tour oleh Dinas Perkebunan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Banggai bagian dari terobosan peningkatan kualitas pertanian.
Study tour for Farmer PPL ke Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur itu adalah penting untuk meningkatkan kemampuan petani.
Kegiatan study tour ini merupakan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) melalui Dana Internasional Pembangunan Pertanian (IFAD) luar negeri.
READSI sendiri merupakan perluasan Program Rural Empowerment and Agricultural Development (READ) yang dilaksanakan di 4 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Kabupaten Parigi Moutong, Parigi, Poso, Buol. Salah satunya adalah Kabupaten Banggai.
“Ada empat kabupaten/kota di Sulteng yang menjadi sasaran, salah satunya Kabupaten Banggai,” ujar Kepala Bidang Prasarana, Saranan dan Penyuluhan, Dinas TPHP Banggai, Fadli H. Salawali di sela sela pemberangkatan petani di Kantor Dinas TPHP, Senin (2/9/2024).
Berharap dengan ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan bagi para petani dalam meningkatkan kualitas produksi. “Mereka (petani dan PPL) akan disebar ke Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur,” tuturnya.
Para petani dan PPL akan menimba ilmu sesuai keahlian komoditi dalam rangka meningkatkan sumber daya para kelompok binaan. Sekaligus bertujuan berbagi pengalaman atau informasi sesama petani.
“Jadi masing-masing dilatih dan dilakukan pembinaan keahlian sesuai komoditas. Ada yang di Jabar, ada juga di Jatim,” terangnya.
Tujuan akhir dari study tour yang ingin dicapai, yakni meningkatnya kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga di pedesaan dan pemanfaatan sumber daya demi peningkatan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian.
Untuk Banggai, ada 20 desa di tujuh kecamatan yang masuk dalam program READSI. Adapun nama kecamatan dan desa yakni, Kecamatan Nuhon (Desa Kabua Bua, Tomeang, Bela).
Kecamatan Bunta (Desa Laonggo dan Nanga Nangaon), Kecamatan Simpang Raya (Desa Mantan A, Dowiwi, Simpang Satu, Lokait dan Doda Bunta).
Sementara Kecamatan Pagimana (Desa Ampera dan Sinampangnyo), Kecamatan Luwuk Utara (Desa Kamumu dan Buon Mandiri), Kecamatan Lamala (Desa Labotan) dan Kecamatan Luwuk Timur (Desa Lontos, Indang Sari, Pohi, Bukit Mulya dan Boitan).
Fadli berharap, program ini bisa berlanjut. Karena dampak yang ditimbulkan dari program ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya para petani yang terakomodir dalam program READSI. (top/*)