Yutdam –Tamin, Figur Pendidik Siap Mengabdi Untuk Rakyat Bangkep
BANGKEP, OKENESIA.COM- Diusung dua partai politik, yakni PKB dan Partai Hanura, Yutdam Mudin dan Tamin Djopau bertekad membawa perbaikan kehidupan bagi rakyat di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
Keduanya, Yutdam dan Tamin, sama-sama berlatar belakang dunia pendidikan.
Yutdam Mudin adalah dosen di Universitas Tadulako Palu yang kemudian mengajukan pensiun dini demi kiprahnya untuk daerah tercinta Banggai Kepulauan.
Dunia pendidikan juga menjadi latar kehidupan Tamin Djopau. Ia menjadi guru hingga kepala sekolah di berbagai satuan pendidikan. Kemudian ia menjadi komisioner KPU Bangkep, setelah sebelumnya sempat menjadi panitia pemilihan kecamatan.
Dengan latar belakang dunia pendidikan itu, Yutdam dan Tamin melihat bahwa kabupaten beribukota Salakan itu, harus dibenahi dan dikelola dengan benar, agar berkembang dan kesejahteraan rakyatnya meningkat.
Di berbagai pertemuan dengan masyarakat, Yutdam Mudin dan Tamin Djopau selalu menggelorakan pembangunan sektor kelautan. Fokus perhatian pada sektor kelautan itu tentu tepat.
Sebab Kabupaten Bangkep yang dikelilingi oleh laut Teluk Peling, Teluk Tolo dan Selat Kalumbatan, memiliki kekayaan alam yang besar, khususnya perikanan.
Setiap hari, saat kapal dari Salakan menuju Luwuk, atau dari pelabuhan lain di Bangkep menuju ibukota Kabupaten Banggai, selalu membawa ikan dalam boks dengan jumlah yang besar, menuju Luwuk.
Namun sayang, penjualan ikan ke luar daerah itu, ternyata belum memberi dampak ekonomi yang besar untuk masyarakat pesisir. Kalaupun ada penikmatnya, kebanyakan adalah pengusaha yang mengumpulkan ikan tangkapan nelayan dan kemudian memasarkannya ke Luwuk atau kota-kota lain di Sulteng dan sekitarnya.
Karenanya, di setiap kesempatan berdialog dengan masyarakat pesisir, Yutdam dan Tamin selalu menegaskan komitmen mereka untuk memperbaiki kehidupan masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir yang jumlahnya cukup besar.
“Sektor kelautan ini bisa jadi tulang punggung membangun Bangkep, asal dikelola dengan baik, dan disertai aturan serta dorongan anggaran yang besar,” kata Yutdam dan Tamin.
Salah satu sarana yang harus jadi prioritas adalah ketersediaan cold storage atau penampung ikan berpendingin. Sebab dari pengakuan nelayan, di musim tertentu, ikan tidak memiliki harga, karena tangkapan nelayan melimpah. Bahkan pernah, puluhan boks ikan terpaksa dibuang nelayan di Totikum Selatan, karena ketiadaan sarana penampungan. “Potensi kelautan besar sekali, tapi sarana pendukungnya kurang, seperti tempat penampungan,” kata Yutdam.
Ketika mereka diberi amanah memimpin Kabupaten Banggai Kepulauan, Yutdam dan Tamin berjanji, memberi prioritas pada pengembangan sektor kelautan dan perikanan, agar potensi daerah bisa dioptimalkan dan hasilnya dirasakan nelayan.
“Bentuk mengabdi pada rakyat, adalah mendorong anggaran yang besar untuk sektor yang banyak bersentuhan dengan kehidupan masyarakat secara langsung. Di Bangkep ini, sektor kelautan dan perikanan tentu harus jadi perhatian serius dan diprioritaskan,” tandas Yutdam.
Bekal sebagai tenaga pendidik, akan membuat Yutdam dan Tamin lebih mudah memahami apa keinginan rakyat Bangkep yang sesungguhnya. Dan asal usul keduanya yang murni berasal dari Bangkep yakni Bulagi dan Tinangkung Selatan, akan membuat keduanya lebih paham, bagaimana membangun daerah sesuai dengan harapan rakyat. (top/*)