SELAMATKAN GAZA!
YPSP Serukan Warga Indonesia Gelar Aksi Serentak Kenang Setahun Perang Genosida
JAKARTA, OKENESIA.COM- Perang genosida terhadap warga Jalur Gaza, Palestina sudah memasuki setahun sejak ‘Badai Al Aqsha’ meledak tanggal 7 Oktober 2023.
Perang yang seolah tak menunjukkan kesudahan telah merenggut puluhan ribu nyawa warga Palestina, tanah kelahiran para Nabi.
Setahun perang genosida atau pembunuhan massal itu, Yayasan Pendidikan dan Studi Peradaban (YPSP) menyerukan warga Indonesia untuk menunjukkan sikap konsistensinya terhadap kebebasan Palestina sebagai negara berdaulat.
YPSP mengundang untuk merayakan peringatan 1 tahun pertama pertempuran Taufan Al-Aqsa dengan menyelenggarakan berbagai acara dan meningkatkan perhatian pada penderitaan dan ketabahan rakyat Palestina yang menjadi sasaran kejahatan genosida paling keji dalam sejarah modern.
Direktur YPSP, DR. Ahed Abi Al Atta dalam siaran persnya yang diterima Okenesia.com, Jumat (27/9/2024) siang ini menyatakan bahwa berbagai organisasi dan aktivis di seluruh dunia telah menyerukan peringatan Taufan Al-Aqsha selama bulan Oktober 2024, berfokus pada hari-hari (Jumat 04/10, Sabtu 05/10, Ahad 06/10, Senin 07/10).
“Hari-hari tersebut akan didedikasikan untuk menyelenggarakan acara-acara massal terbesar di seluruh kota negara Arab dan negara-negara Islam. Di sini, kami menyajikan proposal untuk beberapa kegiatan dan konten media yang dapat menjadi titik fokus dalam acara-acara ini. Kami harap peringatan ini bisa dihadiri oleh semua lembaga pemerintah dan umum, semua kubu, dan semua masyarakat dari semua kalangan,” kata Ahed.
YPSP merekomendasikan untuk menyatukan slogan-slogan dalam semua acara yang akan datang dan fokus pada slogan-slogan berikut ini, seperti, Selamatkan Gaza / Save Gaza, Hentikan Genosida / Stop Genoside, Bebaskan Palestina / Free Palestine
“Kami mengusulkan agar acara-acara tersebut berlangsung selama bulan Oktober, dan berfokus pada tanggal (05/10/2024 sampai 10/10/2024),” ungkap dia.
Kegiatan dan acara yang diusulkan, yakni, mengadakan demonstrasi dan aksi solidaritas untuk rakyat Palestina di seluruh universitas, institut, sekolah, alun-alun, dan lapangan.
Selain demonstrasi,seminar dan menunjukkan kebanggaan atas kemenangan rakyat Palestina.
Mengadakan pameran foto yang menunjukkan besarnya dampak genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel.
Mengedarkan klip video pertempuran Taufan di platform media sosial.
Menyelenggarakan konferensi pers untuk media, memberikan fakta yang aktual, menjelaskan pentingnya operasi Taufan Al-Aqsa, dan menyajikan perkembangan terbaru dari genosida terhadap rakyat Palestina.
Mengingat perang pemusnahan Zionis yang telah dihadapi oleh rakyat Palestina selama setahun penuh, yang dilancarkan oleh pemerintah penjajah Israel, yang didukung oleh kekuatan-kekuatan Barat, dan di mana mereka (Rakyat Palestina) berdiri teguh untuk mempertahankan situs-situs suci bangsa dan agama.
“Sesungguhnya ada tanggung jawab bangsa, agama, dan tanggung jawab kemanusiaan yang diemban oleh negara Arab dan negara Islam terhadap mereka. Menekankan bahwa pertempuran ini adalah pertempuran seluruh umat, bukan pertempuran Gaza saja, dan bahwa itu adalah tugas bangsa Arab dan Islam untuk menyediakan semua sarana dukungan dan bantuan kepada rakyat Palestina,” urainya.
Mengingatkan kembali kewajiban bangsa Arab dan Islam terhadap Palestina, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha.
“Menekankan bahwa rakyat Palestina mengharapkan lebih banyak aksi nyata dan dukungan dari saudara-saudara Arab dan Muslim. Menekankan bahwa melalui kelanjutan perang ini, penjajah bertujuan untuk memaksakan kontrol penuh atas wilayah tersebut, mengambil kebebasannya, menjarah kekayaannya, dan memperbudak rakyatnya, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat,” jelas Ahed.
YPSP juga menekankan untuk memperkuat seruan boikot yang diserukan oleh PDS, dan mengajak untuk memakai alternatif yang mendukung produk-produk lokal.
Menekankan bahwa Taufan Al-Aqsha telah menghentikan proyek Yahudisasi Masjid Al- Aqsha dan mengembalikan perjuangan Palestina ke kancah internasional dan garis depan.
Menyerukan kepada para cendekiawan, intelektual dan tokoh bangsa untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan memimpin gerakan nyata untuk mendukung rakyat Palestina.
Seruan untuk melanjutkan gerakan untuk mendukung rakyat Palestina di segala bidang dan area sampai agresi militer di Gaza berhenti.
Menyebarkan foto dan video pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza, memaparkan semua data, informasi, dan angka-angka yang menggambarkan pemusnahan tragis terhadap warga sipil di Jalur Gaza,
Menekankan penolakan terhadap kebijakan dan standar ganda dalam apa yang disebut sebagai sistem nilai dan moral Barat terhadap pembantaian saudara kita di Jalur Gaza di tangan Zionis.
Memuji posisi Afrika Selatan dan seruannya di Mahkamah Internasional melawan penjajahan, memuji negara-negara yang bergabung dengannya, dan menyerukan kepada semua negara di dunia untuk mengajukan kasus-kasus melawan penjajahan di Pengadilan Pidana Internasional.
Memuji negara-negara yang telah mengakui Negara Palestina, dan menekankan bahwa ini adalah hasil dari perjuangan pembebasan Al-Aqsha, perjuangan rakyat Palestina yang sah, ketabahan rakyat Palestina dan tekad mereka untuk memenangkan hak-hak mereka.
Mengingatkan kembali pelanggaran penjajah terhadap hak-hak perempuan dan anak- anak, setelah dengan sengaja membunuh lebih dari 30.000 perempuan dan anak- anak.
Mengingatkan kembali pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional yang dilakukan di Jalur Gaza.
Mengangkat masalah tahanan Palestina dan mengecam pelanggaran dan praktik kekejaman brutal yang mereka alami di penjara penjajah.
Menekankan bahwa apa yang dilakukan oleh para pejuang pada tanggal 7 Oktober adalah hak asasi yang mendasar bagi setiap orang yang berada di bawah penjajahan teroris.
Satu tahun setelah pertempuran Taufan Al-Aqsha dan proyek kebohongan dan narasi palsu penjajah Zionis yang mencoba menciptakan situasi internasional yang membenarkan kejahatan terhadap rakyat Palestina. Berikut adalah panduan untuk membantah fitnah Zionis tersebut:
Menegaskan bahwa berita yang diusung oleh penjajah Zionis pada peristiwa 7 Oktober tentang pasukan perlawanan adalah kebohongan belaka, sesuai dengan investigasi yang dikeluarkan oleh Associated Press, ditambah investigasi internal Zionis.
Menegaskan bahwa narasi dan rumor palsu yang dikeluarkan oleh Zionis hanya untuk menarik dukungan rakyat. Hal ini membuktikan dalamnya krisis tentara penjajah dan sulitnya mencapai keberhasilan militer di lapangan.
Menekan bahwa setelah satu tahun pertempuran, penjajah Zionis masih menderita dalam kekalahan politik, militer dan keamanan, dan penurunan kredibilitas internasionalnya.
“Memantau kebohongan yang dikeluarkan oleh Israel dan para pendukungnya, serta menanggapi dan membantahnya, terutama klaim penjajah bahwa perlawanan menggunakan wilayah-wilayah sipil, dan menekankan bahwa penjajah bertujuan untuk membenarkan kejahatan-kejahatannya terhadap rakyat kami melalui narasi ini,” demikian Ahed Abu Al Atta. (top/*)