KIE Loka POM Banggai Dihadiri Lintas Sektor
BANGGAI, OKENESIA.COM- Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Banggai terus mengadakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada seluruh pihak dan elemen masyarakat. Kegiatan KIE ini sendiri dibuat dengan tujuan untuk mengatasi ancaman kesehatan global Antimicrobial Resistance (AMR) atau kekebalan terhadap antimikroba.
Pada Rabu (2/10/2024), bertempat di salah satu kafe di kota Luwuk, Loka POM Banggai membuat KIE bertema “Peningkatan Awareness Masyarakat Sebagai Upaya Pengendalian AMR dan Koordinasi Lintas Sektor”. Kegiatan yang bertujuan memperkuat kolaborasi dalam rangka memerangi penyalahgunaan antimikroba yang dapat mempercepat munculnya resistensi antimikroba tersebut dihadiri oleh lintas sektor, mulai dari Pejabat sementara (Pjs) Bupati Banggai Raziras Rahmadillah, pihak Kepolisian Resor Banggai, Kejaksaan Negeri Banggai, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), hingga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST).
Kepala Loka POM Banggai, Darman, dalam laporan pembukaannya menyampaikan, pentingnya upaya bersama untuk menangani peredaran dan penggunaan antimikroba yang tidak tepat. Darman menegaskan bahwa Badan POM telah menyusun Peta Jalan Rencana Aksi Pengendalian AMR tahun 2020-2024 yang sejalan dengan kebijakan nasional dan Peraturan Menteri Kesehatan terkait penggunaan antimikroba. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan di wilayah pengawasan Loka POM Banggai meliputi sosialisasi kepada masyarakat, penandatanganan komitmen dengan organisasi profesi, pemantauan kepatuhan sarana pelayanan kefarmasian, serta pelaksanaan inspeksi bersama lintas sektor.
“Antimicrobial Resistance merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, dan Badan POM terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebarannya melalui pengawasan ketat serta peningkatan kesadaran masyarakat,” ujar Darman.
Sementara itu, Pjs. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah dalam sambutannya, mengapresiasi langkah aktif yang dibuat Loka POM Banggai dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui edukasi dan pengawasan.
“Koordinasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan Antimicrobial Resistance ini. Seluruh pihak, baik pemerintah, sektor kesehatan, hingga masyarakat harus berperan aktif untuk mengurangi penggunaan antimikroba secara tidak tepat,” ucap Raziras.
Dalam kegiatan ini, materi sosialisasi dipaparkan langsung oleh Kepala Loka POM Darman, sebelum dilanjutkan oleh perwakilan dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banggai dan Dinas Kesehatan Banggai. Kegiatan KIE ini sendiri diikuti oleh 67 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk perangkat daerah, tenaga pendidik, mahasiswa, pelajar, dan kelompok masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri perwakilan pelaku usaha sarana pelayanan kefarmasian yang terlibat langsung dalam pengendalian penggunaan antimikroba secara tepat. Oleh tim Loka POM Banggai, mereka yang berkomitmen dalam pengendalian pun diberikan piagam penghargaan.
Dalam sosialisasi tersebut, para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai bahaya resistensi antimikroba serta pentingnya penegakan peraturan terkait penggunaan antimikroba. Diharapkan, melalui kolaborasi lintas sektor ini, penggunaan antimikroba yang tidak tepat dapat ditekan, serta kesadaran masyarakat terhadap bahaya AMR semakin meningkat.
Di akhir kegiatan, para peserta pun diberikan kesempatan untuk berdiskusi serta penyerahan komitmen bersama untuk terus berkolaborasi dalam pengendalian AMR. (zul/*)