Hizbullah Intensifkan Serangan ke Posisi Israel di Tengah Ketegangan yang Meningkat
JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat setelah serangkaian serangan roket dilancarkan oleh kelompok Hizbullah pada Senin (21/10/2024) pagi ini waktu Indonesia atau dinihari waktu setempat. Demikian informasi seperti dikutip dari saluran Telegram akun Al Jazeera, pagi ini.
Hizbullah mengklaim telah melancarkan rentetan serangan roket ke berbagai lokasi strategis Israel di sepanjang perbatasan utara, menargetkan permukiman, pangkalan militer, dan pergerakan pasukan Israel.
Dalam sebuah pernyataan darurat yang disiarkan oleh Al Jazeera, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah menyerang pemukiman Kiryat Shmona, pangkalan militer di Beit Hillel, serta pasukan Israel di situs al-Malkiyya dan wilayah timur desa Markaba.
Mereka juga menargetkan pergerakan pasukan Israel di Jabal Kaheel, desa Maroun al-Ras, dan situs lain di Khillat Warda menggunakan roket dan artileri berat.
Sementara itu, Komando Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene peringatan berbunyi di beberapa desa di utara Israel, termasuk di daerah Avivim dan Yiron, sebagai respons terhadap serangan tersebut.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil mencegat sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari wilayah timur dan tengah menyiagakan pertahanan udara di wilayah Lembah Jordan.
Di sisi lain, sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel melanjutkan operasi militernya di Tepi Barat, menyerbu beberapa kota, termasuk Hebron, Nablus, dan Beit Fajjar di selatan Bethlehem.
Operasi tersebut disebut-sebut merupakan bagian dari upaya Israel untuk menekan gerakan perlawanan di wilayah Palestina di tengah konflik yang semakin memanas.
Dalam perkembangan terkait, juru bicara pemerintah Israel menyatakan bahwa pertemuan kabinet kecil telah berakhir dengan membahas ide-ide baru mengenai kemungkinan pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan. Namun, detail lebih lanjut mengenai tawaran tersebut masih dirahasiakan.
Ketegangan ini terus mengancam stabilitas di kawasan, dengan kedua belah pihak saling meningkatkan serangan di tengah upaya internasional untuk meredakan situasi. (top/*)