JAKARTA, OKENESIA.COM- Memasuki fase kedua kedatangan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji) mengeluarkan imbauan penting terkait kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda Tanah Suci.
Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta seluruh jemaah untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kondisi fisik menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Suhu udara di Arab Saudi dilaporkan dapat mencapai lebih dari 45 derajat Celsius, sehingga risiko kesehatan seperti dehidrasi dan heat stroke semakin tinggi.
“Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar waktu aman. Ibadah tetap bisa dijalankan di pemondokan yang berada dalam kawasan Tanah Haram,” ujar Dahnil.
Ia juga menekankan pentingnya istirahat cukup, menjaga hidrasi, dan menghindari paparan sinar matahari langsung. BP Haji terus memastikan seluruh aspek layanan — mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi hingga pendampingan jemaah — berjalan optimal demi kenyamanan dan keamanan ibadah.
Dalam pernyataannya, Dahnil juga menyampaikan apresiasi terhadap para petugas haji Indonesia yang disebutnya telah bekerja dengan penuh dedikasi sebagai bagian dari pelayanan kepada tamu-tamu Allah.
Fase kedatangan gelombang kedua ini berlangsung mulai 17 hingga 31 Mei 2025, dengan jemaah diberangkatkan dari berbagai embarkasi di Indonesia menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. (nas)