Perjuangan Archer Sulteng di Turki Terhenti di Babak 16 Besar

0

TURKI, OKENESIA.COM- Keikutsertaan para archer Sulawesi Tengah (Sulteng)  pada kejuaraan dunia panahan tradisional Fetih Kupasi di Istanbul, Turki, berakhir di babak 16 besar.

Meski demikian, capaian ini sudah menjadi prestasi luar biasa karena Sulteng baru pertama kali ambil bagian di level dunia dan langsung menempatkan dua pemanahnya di antara 16 besar dunia.

Ketua Federasi Seni Panahan Tradisional (Fespati) Banggai, H. Iswan Kurnia Hasan, LC, MA, mengungkapkan rasa bangganya atas hasil tersebut. “Ini adalah prestasi besar bagi Sulteng, yang baru pertama kali mengikuti kejuaraan dunia panahan tradisional. Dua archer kita mampu menembus 16 besar, bersaing dengan negara-negara kuat lainnya,” ujar Iswan kepada Okenesia.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (30/5/2025).

Di babak 16 besar, kedua pemanah Sulteng menghadapi lawan-lawan tangguh. Purnama alias Abu Fazly harus berhadapan dengan pemanah asal Kazakhstan, yang akhirnya berhasil menembus babak final. Sedangkan Muhardin alias Abu Alifah juga harus melawan archer kuat dari Kazakhstan.

“Di sektor putra, Kazakhstan berhasil menempatkan dua archernya di babak final,” lanjut Iswan.

Sementara itu, Indonesia sendiri meraih hasil yang cukup membanggakan. Habibi, pemanah asal Bali, berhasil menyabet posisi ketiga dan membawa pulang medali perunggu.

Capaian ini menjadi modal berharga bagi para archer Sulteng untuk terus meningkatkan kemampuan dan meraih prestasi yang lebih tinggi di kejuaraan-kejuaraan mendatang. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!