Iran Minta Maaf Gunakan Rudal Lama, Janjikan Serangan Berikutnya Pakai Rudal Canggih ‘Atlas Elevator’
JAKARTA, OKENESIA.COM- Pemerintah Iran secara mengejutkan menyampaikan permintaan maaf kepada Israel atas penggunaan rudal-rudal lama dalam serangan terbaru yang dilancarkan ke wilayah Israel.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara militer Iran mengakui bahwa sejumlah rudal yang digunakan dalam serangan tersebut merupakan rudal yang telah disimpan selama dua dekade terakhir.
“Kami menyampaikan permintaan maaf karena rudal yang digunakan dalam gelombang serangan terakhir adalah jenis lama yang telah berusia lebih dari 20 tahun,” ujar juru bicara militer Iran, Kolonel Farhad Rahmani, dalam konferensi pers di Teheran, Jumat (20/6/2025) pagi.
Namun, pernyataan Iran tersebut tidak lantas membawa angin damai. Sebaliknya, Iran menegaskan bahwa setelah persediaan rudal lama tersebut habis, mereka siap meluncurkan generasi terbaru senjata jarak jauh yang lebih presisi dan destruktif.
“Kami meyakinkan pihak musuh bahwa rudal generasi terbaru kami, seperti ‘Atlas Elevator’, siap dikerahkan. Rudal ini memiliki teknologi terbaru dan dirancang khusus untuk menghancurkan sasaran vital di Israel dengan akurasi yang jauh lebih tinggi,” tambah Rahmani dengan nada serius.
Pernyataan Iran ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai negara, termasuk Israel dan sekutu-sekutunya. Pemerintah Israel belum secara resmi menanggapi pernyataan permintaan maaf Iran tersebut, namun sejumlah sumber militer menyebutkan bahwa sistem pertahanan Iron Dome kini ditingkatkan status siaganya.
Menurut sejumlah analis militer, ‘Atlas Elevator’ adalah salah satu proyek rudal strategis Iran yang belum banyak diungkap ke publik. Rudal ini dikabarkan memiliki kemampuan jelajah jarak menengah hingga 2.000 kilometer dan dilengkapi dengan sistem navigasi satelit untuk meningkatkan akurasi.
Iran selama ini mengklaim bahwa pengembangan rudal tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional dan bukan untuk agresi. Namun, pernyataan terbaru yang menyebutkan kesiapan penggunaan rudal ini untuk “menghancurkan Israel” memunculkan kekhawatiran global akan pecahnya konflik berskala lebih besar.
Di Israel selatan, khususnya di wilayah Beersheba dan Negev, sistem peringatan dini masih aktif. Otoritas pertahanan sipil menghimbau warga untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan dan mengikuti arahan militer.
Sejumlah analis menilai bahwa pernyataan Iran ini tidak hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga menjadi sinyal bahwa konflik terbuka di kawasan Timur Tengah masih berpotensi meningkat drastis dalam waktu dekat. (top/*)