JAKARTA, OKENESIA.COM- Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menegaskan bahwa negaranya terus bekerja sama dengan Mesir dan Amerika Serikat untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam hari Selasa di Doha, ia mengatakan:
“Tujuan kami adalah menghentikan perang dan mengangkat penindasan terhadap saudara-saudara kita di Gaza,” ungkapnya dikutip dari Al Jazeera Mubasher, Rabu (25/6/2025).
Ia menambahkan: “Sudah waktunya dunia bersatu untuk menghentikan tindakan Israel dan agresi terhadap Gaza.”
Serangan Iran
Mengenai serangan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada malam sebelumnya, Perdana Menteri Qatar menyampaikan bahwa Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan penyesalannya atas serangan tersebut dalam komunikasi dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman mengecam keras serangan Iran ke negaranya dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
“Ini adalah pelanggaran terhadap kedaulatan Negara Qatar dan serangan oleh Garda Revolusi Iran terhadap Pangkalan Al Udeid, dan kami mengecamnya dengan kata-kata paling keras.”
Ia melanjutkan: “Kami menyampaikan kepada Iran bahwa kami tidak pernah mengharapkan serangan semacam itu dari mereka.”
Qatar, katanya, akan menangani situasi ini dengan bijak, namun menegaskan: “Pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar tidak dapat diterima dan semua langkah diplomatik akan diambil.”
Perdana Menteri juga memuji Angkatan Bersenjata Qatar, dan mengatakan bahwa mereka telah membuktikan kepada semua orang bahwa Qatar mampu melindungi dirinya, warganya, dan penduduknya.
“Pertahanan udara kami berhasil mengintersepsi semua roket yang ditembakkan ke Pangkalan Al Udeid, kecuali satu roket yang jatuh di area kosong.”
Dalam konferensi pers tersebut, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman menyambut baik pengumuman Presiden Trump terkait gencatan senjata antara Iran dan Israel.
“Washington meminta kami untuk menghubungi Iran dan mencari tahu sejauh mana kesiapan mereka terhadap gencatan senjata.”
Ia menegaskan bahwa Qatar selalu mengedepankan diplomasi dan kebijaksanaan, serta mendahulukan kepentingan umum kawasan.
“Agresi terang-terangan Israel terhadap negara-negara di kawasan, termasuk Iran, hanya akan menciptakan ketidakstabilan dan bisa membawa kawasan ini ke dalam kondisi yang lebih buruk.”
Hubungan dengan Lebanon
Dalam hal hubungan bilateral, PM Qatar mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan PM Lebanon Nawaf Salam mengenai dukungan dan kerja sama di bidang transportasi dan penerbangan.
Ia juga mengecam pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menyatakan bahwa pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon adalah tindakan yang tidak dapat diterima.
PM Lebanon Nawaf Salam mengatakan bahwa negaranya berhasil mencegah ditariknya Lebanon ke dalam perang baru atau konflik yang sedang berlangsung.
“Kami berusaha menghimpun dukungan Arab dan internasional agar Israel dipaksa mundur dari wilayah Lebanon yang didudukinya.”
Ia juga menekankan: “Kami menginginkan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir.”
Seraya menambahkan bahwa agresi Israel terhadap Iran merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan hukum internasional.
Nawaf Salam menegaskan: “Keamanan di Lebanon tidak akan tercapai selama pasukan Israel masih menduduki wilayah Lebanon.”
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Qatar atas dukungan terhadap Lebanon, khususnya terhadap Angkatan Darat Lebanon. (top/ Al Jazeera Mubasher/*)