Warga Totikum Selatan, Bangkep Kesulitan Air Bersih
BANGKEP, OKENESIA.COM– Kebutuhan air bersih di Banggai Kepulauan memang masih menjadi salah satu prioritas utama bagi masyarakat di sejumlah kecamatan, seperti di Kecamatan Bulagi, Bulagi Utara dan Bulagi Selatan.
Daerah tersebut sejak puluhan tahun krisis air bersih belum juga teratasi.
Sulitnya peroleh air bersih juga dirasakan oleh warga dua desa Kecamatan Totikum Selatan.
Miliaran anggaran yang digelontorkan untuk membangun jaringan air bersih di Desa Kalumbatan dan Desa Lobuton belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Malah kritis air bersih akhir-akhir ini semakin dirasakan warga.
“Jatah airnya masih digilir itupun kadang lancar kadang tidak, sering tidak kebagian air,” cerita Saija, warga Dusun Satu Desa Lobuton pada Kamis (12/9/2024) sore.
Perempuan kelahiran 1969 mengatakan, suplai air bersih tidak setiap hari. Mereka dijatah per dusun.
“Misalkan hari ini jalan besoknya tidak lagi. Kai dijatah per dusun. Airnya jalan pada siang hari,” kata Saija.
“Kadang saya tidak lagi bisa menimba air ketika lutut saya sakit,” cerita perempuan paruh baya itu,
Sulitnya peroleh air bersih di Desa Lobuton hanya mengandalkan air payau yang keluar dari lubang batu. Sebagian warga ada yang menggali sumur dengan kedalaman sekira 2 meter.
“Ketika musim utara air sumur tidak bisa digunakan, karena sangat asin, tetapi kalau musim lain barulah bisa kita gunakan untuk mencuci maupun mandi,” kata Saija saat berbincang dengan wartawan.
Saija menuturkan, suplai air bersih melalui jaringan pipanisasi awalnya lancar, tapi tidak berlangsung lama. Air mulai macet sampai sekarang begitu juga dengan warga semakin kesulitan.
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh warga Dusun 7 Desa Kalumbatan. Desa yang memiliki 10 dusun itu kata warga setempat terdapat beberapa dusun masih kesulitan air.
Warga menuturkan jaringan pipanisasi suplai air tidak dapat sampai rumah – rumah warga, karena air yang tidak lancar.
Tatang Kabi (40) warga dusun 7, mengaku kesulitan air bersih akibat tidak dapat memasang pipa ke rumah. Untuk memperoleh air bersih warga harus menimbah. Itupun warga harus mengantre menggunakan jeriken. (top/”)