JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali meningkat tajam, menyusul rangkaian pernyataan dan peristiwa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir.
Iran, Rusia, Israel, dan negara-negara Uni Eropa saling merespons situasi yang semakin memanas, terutama menyangkut konflik di Jalur Gaza dan hubungan Iran-Israel.
Dari Teheran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa negaranya akan terus melanjutkan pengayaan uranium, meskipun ada tekanan internasional.
Ia menegaskan bahwa, “Tidak ada pihak yang bisa memaksakan tindakan kepada Iran selama negara ini tetap bertindak sesuai kewajiban hukumnya,” kata Wamenlu Iran seperti dikutip dari akun Telegram Al Jazeera.net, Senin (23/6/2025) siang ini.
Pernyataan ini dikutip oleh kantor berita Tasnim, yang dikenal dekat dengan otoritas Iran.
Menteri Luar Negeri Iran juga mengonfirmasi bahwa Iran dan Rusia kini sedang berkoordinasi untuk menyamakan sikap atas eskalasi militer yang terjadi, termasuk menyikapi kemungkinan intervensi lebih jauh dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Sementara itu, di Jalur Gaza, dua rumah sakit utama melaporkan jatuhnya korban jiwa akibat serangan udara Israel.
Sumber di Rumah Sakit Al-Awda menyebutkan dua warga tewas (syahid) dan sejumlah lainnya luka-luka akibat tembakan pasukan Israel terhadap warga sipil yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di sekitar poros Netzarim, tengah Gaza.
Di Rumah Sakit Al-Aqsa, dilaporkan pula satu orang tewas dan beberapa luka-luka setelah serangan udara Israel mengenai sebuah rumah di Kota Deir al-Balah.
Di pihak Israel, Otoritas Penyiaran Israel menyatakan bahwa sebuah drone milik mereka ditembak jatuh hari ini, menjadikannya yang keempat sejak dimulainya serangan ke Iran.
Belum diketahui pasti apakah insiden tersebut merupakan tindakan balasan langsung dari Iran atau pihak lain.
Sementara itu, Garda Revolusi Iran melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap dua fasilitas mereka di Provinsi Yazd kini meningkat menjadi 10 orang.
Iran belum merinci lebih jauh identitas para korban maupun jenis fasilitas yang diserang.
Uni Eropa juga mulai mengambil langkah diplomatik yang tegas. Menteri Luar Negeri Spanyol menyatakan bahwa dirinya akan meminta Uni Eropa untuk menangguhkan segera perjanjian perdagangan dengan Israel.
Ia juga akan mengusulkan pemberlakuan sanksi terhadap individu-individu yang menolak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Dari sisi diplomasi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa Amerika Serikat harus bersiap menanggung konsekuensi perang jika terus ikut campur dalam konflik ini.
Ia menegaskan kembali bahwa Iran memiliki hak sah untuk membela diri dari setiap bentuk agresi asing. (top/Al Jazeera.net)