JAKARTA, OKENESIA.COM– Aksi duduk yang digelar oleh para mahasiswa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta terus berlanjut hingga hari ini, Sabtu (24/5/2025) memasuki bulan kedua sejak pertama kali dimulai.
Di tengah hujan deras dan panas terik, para mahasiswa tetap bertahan, menyuarakan solidaritas bagi rakyat Palestina yang telah menghadapi serangan militer Israel di Gaza selama hampir 600 hari.
Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta berkumpul setiap hari, menuntut pemerintah Amerika Serikat untuk segera menghentikan dukungan militernya terhadap Israel dan mendorong penghentian agresi yang telah merenggut ribuan nyawa, termasuk anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia.
“Kami di sini untuk menunjukkan bahwa rakyat Indonesia peduli dan tidak akan pernah diam terhadap genosida yang sedang berlangsung di Gaza,” ujar Putri Aulia, salah satu koordinator aksi.
“Ini bukan sekadar perang. Ini adalah pembantaian sistematis yang menghapus kehidupan dan masa depan mereka.”
Aksi duduk ini tidak hanya diisi dengan orasi dan poster-poster protes, tetapi juga dengan diskusi publik, pembacaan puisi, dan doa bersama. Suasana haru dan semangat persatuan tampak begitu kental, meskipun para peserta harus menghadapi berbagai rintangan di lapangan.
Pihak kepolisian tampak berjaga untuk memastikan keamanan, namun hingga saat ini aksi berjalan dengan damai dan tertib. Beberapa kali, aparat mendekati barisan mahasiswa untuk berdialog dan mengingatkan mereka agar tidak melanggar aturan lalu lintas atau merusak fasilitas umum.
“Pesan kami sederhana: Kami tidak akan mundur sampai suara kami didengar oleh dunia. Palestina tidak sendiri. Kami berdiri di sini bersama mereka,” tegas Dimas Arif, seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia.
Aksi ini menjadi salah satu bentuk solidaritas yang meluas di berbagai belahan dunia, menyusul laporan terbaru tentang eskalasi kekerasan yang menimpa warga sipil di Gaza. Lembaga kemanusiaan internasional menyebutkan bahwa situasi di wilayah tersebut semakin mengkhawatirkan, dengan krisis kemanusiaan yang kian parah.
Para pengunjuk rasa berjanji akan terus melanjutkan aksi mereka, menegaskan bahwa perjuangan untuk keadilan bagi Palestina akan selalu hidup di hati rakyat Indonesia. (top/*)