Gaza di Ambang Bencana Kemanusiaan, Kelaparan, Pengusiran Paksa & Serangan Brutal Tanpa Henti

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) merilis laporan resmi yang mengungkap situasi kemanusiaan semakin memburuk di Jalur Gaza.

Laporan dirilis YPSP pada Sabtu (24/5/2025) siang ini.

Laporan tersebut mencatat bahwa kelaparan, runtuhnya layanan kesehatan, dan kebijakan distribusi bantuan yang diskriminatif telah memperburuk penderitaan warga sipil di wilayah yang terkepung itu.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah truk bantuan kemanusiaan yang berhasil masuk ke Gaza dilaporkan tidak melebihi 120 truk. Jumlah ini, menurut YPSP, sangat jauh dari memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar lebih dari dua juta warga yang terjebak di bawah blokade ketat dan kondisi hidup yang sangat kritis.

“Angka ini hanyalah sebagian kecil dari yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan massal. Setiap hari, ribuan keluarga di Gaza terpaksa menghadapi kelaparan, tanpa kepastian kapan bantuan yang cukup akan tiba,” tegas laporan YPSP.

Yang menjadi perhatian serius YPSP adalah pola distribusi bantuan yang tidak merata. Bantuan yang masuk hanya disalurkan ke wilayah selatan Gaza, sementara wilayah utara—tempat ribuan keluarga yang juga kelaparan dikecualikan secara sistematis.

“Distribusi yang tidak adil ini bukan sekadar masalah logistik, tetapi patut diduga sebagai upaya memaksa warga untuk meninggalkan rumah mereka di utara dan pindah ke selatan,” lanjut laporan tersebut.

YPSP menilai, hal ini berpotensi menjadi langkah awal menuju pengusiran paksa, sebuah pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Proses distribusi bantuan pun berlangsung di tengah serangan udara dan artileri yang intens, yang mengancam keselamatan warga sipil dan para relawan. “Serangan tanpa henti ini menghambat penyaluran bantuan ke daerah yang paling membutuhkan, bahkan relawan kemanusiaan juga menjadi sasaran,” tulis laporan tersebut.

Kondisi sektor kesehatan di Gaza semakin mengkhawatirkan. Rumah sakit dan klinik menghadapi kekurangan parah obat-obatan, peralatan medis, dan bahkan tempat perawatan yang memadai. YPSP melaporkan, Rumah Sakit Al-Awda menjadi sasaran serangan pada hari ini, memperburuk krisis layanan medis yang sudah di ambang kehancuran total.

Data yang dikumpulkan oleh YPSP menunjukkan rata-rata 100 warga sipil syahid setiap harinya akibat serangan yang tiada henti, dan beberapa hari angka itu melebihi jumlah tersebut.

“Ini adalah angka yang mencerminkan kekerasan ekstrem dan pembiaran terhadap pelanggaran hukum internasional,” ungkap Direktur YPSP, DR. Ahed Abo Al Atta.

Dalam laporan tersebut, YPSP menyerukan kepada masyarakat internasional dan dunia Islam untuk segera mengambil langkah nyata dan efektif, guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar lagi. “Gaza kini berada di ambang bencana yang bisa menelan lebih banyak korban jiwa. Kami memohon kepada semua pihak yang peduli kemanusiaan agar segera bertindak sebelum semuanya terlambat,” demikian bunyi pernyataan penutup laporan YPSP. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!