Dokter Fifi Bidik Kursi DPR RI Usung Tema Kesehatan

0

BANGGAI, OKENESIA.COM – Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI untuk daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah asal PKS dr. Fifi Mutiah menyebut bahwa pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah masih terbilang belum sepenuhnya merata dan belum maksimal.

Penilaian itu disampaikan dr. Fifi Mutiah saat bersilaturahmi bersama sejumlah pewarta di Luwuk, Kabupaten Banggai bertempat di Ruang Rasa, komplek Taman Aktivitas, Luwuk, Kamis (3/8/2023) malam.

Dokter jebolan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FK UI) tak sendiri. Saat bertemu para pewarta, dr. Fifi Mutiah didampingi sang suami, Irjen Pol (purn) Anang Suhardi, Ketua DPD PKS Banggai, Rahmat Ilahi Gufran serta Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) DPD PKS Banggai, Iswan Kurnia Hasan.

Pemilik nomor 4 di daftar urutan Caleg DPR RI asal PKS ini mengurai banyak hal. Mulai dari nalurinya sebagai tenaga kesehatan melihat fakta di Sulteng hingga niatan programnya mewujudkan aspirasi masyarakat di lembaga Parlemen Senayan.

Sekretaris I, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FK UI) ini tak semata-mata menjalani profesinya sebagai dokter umum, tapi wanita berhijab ini adalah salah satu pegiat sosial. Bahkan, kegiatan sosialnya dilaksanakan seantero nusantara. Selama kurun waktu 30 tahun mendampingi sang suami yang merupakan seorang anggota Polri, dr. Fifi sudah bertugas di banyak tempat. “Saya memilih Sulteng, bukan sesuatu yang baru, tapi sama seperti kembali pindah tugas,” cerita Fifi.

Keikutsertaannya menjadi salah satu kontestan di Pemilu 2024, bukan gaya-gayaan. Ia memiliki misi yakni, berkomitmen menyambungkan aspirasi mewujudkan masyarakat Sulteng lebih sehat dan lebih sejahtera.

Dokter Fifi Mutiah (kedua dari kiri) didampingi sang suami Irjen Pol (Purn), Anang Suhari (paling kiri), Ketua DPD PKS Banggai, Rahmat Ilahi Gufran (kedua dari kanan) serta Ketua MPD PKS Banggai, Iswan Kurnia Hasan (paling kanan) saat bersilaturahmi dengan para pewarta di Luwuk, Kabupaten Banggai. FOTO: SUTOPO ENTEDING

Di agenda sosialisasinya sebut dr. Fifi adalah pengobatan gratis di beberapa tempat, khitanan massal, sosialisasi stunting, turut berpartisipasi dengan program pemerintah. Menurutnya, stunting harus dicegah dari sekarang.

Bahkan, urusan UMKM juga menjadi perhatian serius dr. Fifi. Baginya, UMKM sangat penting. “Karena terbukti masa pandemi itu (UMKM) tetap bertahan, justru perusahaan besar colabs.

Sehingga mereka bisa usaha sendiri. Terutama lulusan perguruan tinggi, karena sedikit lapangan kerja. Kita perlu ubah mindset menjadi enterpreneur, pola berpikir. Usaha kecil menjadi besar, nanti akan buka lapangan pekerjaan. Jadi, tidak melulu berpikir untuk jadi pegawai. Lebih baik membuka lapangan pekerjaan sendiri,” urai Fifi.

Fifi menjelaskan, BPJS merupakan program yang sangat bagus. Namun, pada praktiknya di lapangan khususnya di Sulteng, penerapannya jauh dari harapan. Mungkin saja sebut Fifi, faktor Sulteng yang berjauhan dengan ibu kota negara.

BPJS di Jakarta dan Jawa Barat ungkap Fifi, pengelolaannya sangat bagus. “Susah bagus. Gratis, mulai pelayanan konsultasi kesehatan, penyediaan obat hingga pemeriksaan laboratorium, sudah gratis. Di Sulteng, hasil kunjungan di 13 kabupaten/kota, memang masih banyak kekurangan. Kita maklumi, mungkin karena Sulteng jauh dari pusat,” ungkap dia.

Keterwakilan Parlemen Senayan asal Dapil Sulteng khususnya di Komisi IX tidak ada. Komisi IX menangani bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.

Bahkan, dr. Fifi juga membuka layanan konsultasi kesehatan dengan menghubungi nomor WhatsApp. Nomor aplikasi WhatsApp yang bisa dihubungi untuk kepentingan konsultasi itu dipajang di seluruh baliho yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulteng. Dengan niatan, warga yang hendak memanfaatkan layanan konsultasi dapat menghubungi nomor WhatsApp tersebut.

“Seandainya butuh konsultasi kesehatan bisa menghubungi nomor WhatsApp. Dapat menyampaikan keluhan yang dialami pasien, jenis obat obatan yang suda dikonsumsi dan lainnya. Kami akan jawab secara keseluruhan. Meskipun baru sebatas konsultasi kesehatan, mudah mudahan bisa membantu masyarakat,” harapnya.

Berdasarkan banyak fakta yang diterimanya, dr. Fifi menemukan beragam masalah dalam hal pelayanan kesehatan. Misalnya, kualitas layanan BPJS. Meskipun sudah terdaftar sebagai peserta BPJS, tapi pada faktanya, belum sepenuhnya memberikan jaminan.

Dalam kesempatan itu, dr. Fifi juga menjelaskan alasan memilih PKS sebagai kendaraan politiknya membidik kursi Parlemen Senayan. “Alasan memilih PKS, teman-teman SMA, di kelompok pengajian, dokter-dokter afiliasi ke PKS, Setelah saya dalami, PKS itu berani berkata benar, walaupun kanan dan kirinya itu salah. Kita pilih partai yang tidak takut bicara kebenaran. Dan itu ada di PKS,” beber dr. Fifi.

Fifi menyadari, sebagai pendatang baru di Sulteng, ia harus rutin bersosialisasi menyampaikan niatan tulusnya itu. Meskipun berstatus sebagai pendatang baru, Fifi menegaskan, dirinya tetap optimis. “Saya menyadari sebagai pendatang baru, karena niat saya tulus. Ingin membantu masyarakat Sulteng. Itu dibuktikan dengan sosialisasi. Banyak pertimbangan masyarakat untuk memilih. Niat saya tulus, untuk masyarakat lebih sejahtera dan sehat. Saya tetap optimis (dipilih),” ungkapnya.

Tak hanya berkutat di urusan kesehatan saat dr. Fifi bersosialisasi. Namun, ia mengaku, membuka layanan konsultasi urusan hukum. Konsultasi hukum ini diurusi oleh sang suami. Pasca-pensiun dari keanggotaan Polri, sang suami menjadi pengacara. Melayani konsultasi hukum gratis.

Irjen Pol (purn) Anang Suhardi saat ini telah membuka kantor pengacara setelah resmi pensiun setahun lalu. “Setahun lalu selesai (baca: pensiun), saya membuka kantor pengacara. Kami akan memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Anang.

Ketua MPD PKS Banggai, Iswan Kurnia Hasan dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa salah satu potensi suara di Sulteng berasal dari tenaga kesehatan. Untuk Sulteng, jumlah tenaga kesehatan berjumlah sekira 28 ribu. Dengan isu Rencana Undang-Undang (RUU) Kesehatan ini, dapat diketahui bahwa PKS, partai pelopor yang memperjuangkannya. (top)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!