Warga Israel Tawanan Pejuang Palestina Diperlakukan Manusiawi
JAKARTA, OKENESIA.COM- Tudingan media internasional bahwa pejuang Palestina membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua hanyalah propaganda yang sama sekali tidak dapat dibuktikan. Seolah-olah pejuang Palestina tidak mengindahkan hukum humaniter.
Terbaru, warga Israel Yocheved Lifshitz yang menjadi tawanan perang pejuang Palestina menceritakan pengalamannya selama beberapa hari ditawan. Kepada media Israel, Yocheved Lifshitz mengatakan bahwa setelah mereka sampai di Gaza sebagai tawanan, para pejuang lantas memberitahukan kepada seluruh tawanan bahwa mereka percaya kepada Alquran. “Mereka tidak akan membahayakan kami. Mereka akan memperlakukan kami sebagaimana mereka melayani orang-orang di sekeliling mereka,” kata Yocheved, semalam.
Yocheved mengaku, tak mengira diperlakukan secara manusiawi meskipun berstatus sebagai tawanan perang. “Kondisi kesehatan kami selalu dipantau. Ada seorang dokter dan seorang tenaga medis yang senantiasa memastikan kondisi kesehatan kami. Mereka juga menyediakan obat-obatan yang diperlukan. Setiap dua hari sekali dokter datang untuk mengecek kesehatan kami dan memastikan ketersediaan obat,” cerita Yocheved.
“Mereka sangat baik hati dan memastikan kami diberikan makanan yang layak. Makanan yang dikonsumsi oleh para tawanan adalah juga makanan yang sama dikonsumsi oleh para pejuang Palestina. Tidak ada yang berbeda,” kenang Yocheved.
Menurut Yocheved, ada juga penjaga wanita yang membersamai mereka untuk memastikan kebutuhan tawanan wanita. “Karena urusan wanita yang lebih mengetahuinya juga wanita,” kata Yocheved.
Yocheved juga mengatakan bahwa para pejuang Palestina telah merancang segalanya dengan sangat teliti. Termasuk persiapan bila ada tawanan juga telah dipersiapkan. Seperti makanan, penerangan dan perapian untuk menghangatkan tubuh.
Yocheved bersama Nuritz Yitzhak adalah dua orang penduduk Israel yang telah berusia lanjut. Keduanya berumur 80 tahun. Mereka tertawan sejak dimulainya perang Badai Al-Aqsha.
Pada tanggal 23 Oktober di malam hari, para pejuang Palestina melepaskan keduanya, karena alasan kesehatan. Dalam video yang dirilis oleh beberapa media Timur-Tengah, nampak terlihat Yocheved sempat bersalaman dengan seorang pejuang yang membawanya sesaat sebelum dilepaskan dan dikembalikan ke Israel. (IK)