Mika, Bocah 4 Tahun & Kisah Menyentuh Hati di Tengah Krisis Kemanusiaan Gaza
BANDUNG, OKENESIA.COM- Sebuah kisah inspiratif datang dari sudut Kota Bandung, Indonesia, mengenai seorang anak berusia empat tahun yang telah menunjukkan solidaritas dan empati yang luar biasa terhadap peristiwa tragis di Palestina yang menelan korban mayoritas anak-anak dan ibu-ibu.
Mika, seorang balita berusia empat tahun, dari Bandung, telah menunjukkan ketulusan yang luar biasa dalam memperjuangkan kemanusiaan. Ketika sakit, bukan permintaan biasa yang terucap dari bibir mungil Mika. Dia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa jika sembuh, dia ingin pergi ke Palestina.
“Mei” panggilan untuk ibunya, “Apa Mika bisa ke Palestina, jika sudah sembuh?,” pinta Mika saat terbaring sakit.
“Mika ingin memberi hadiah kepada anak-anak Gaza,” kata Mika kepada bundanya.
Itulah permintaan Mika yang masih berumur empat tahun kepada bundanya (Mei). Ingin mengunjungi Palestina dan berbagi cinta dengan teman-temannya, anak-anak Gaza yang setiap 10 menit satu anak Palestina di Gaza terbunuh oleh serangan brutal Pendudukan Israel yang tak berkeprikemanusian.
Tak sampai di situ. Di lain kesempatan, dan saat kebrutalan Pendudukan Israel semakin tak manusiawi yang menggempur siang malam Jalur Gaza yang luasnya hanya 365 KM ini, dan menelan ribuan bayi-bayi dan anak-anak Palestina, hati nurani Mika semakin terpanggil.
Dia merasakan panggilan batin untuk berbuat sesuatu bagi teman-teman sebayanya di sana. Tak tanggung-tanggung Mika meminta orang tuanya untuk mendonasikan satu mobil kesayangan keluarga mereka, agar hasil penjualannya dapat dihadiahkan dan didonasikan untuk meringankan penderitaan warga Palestina terdzalimi.
Menurut cerita Reza Ferdian, ayah Mika, saat Tim YPSP datang bertandang ke rumahnya di Bandung, permintaan Mika ini bukanlah kali pertama, tapi sudah empat kali meminta untuk mendonasikan salah satu mobilnya.
Kamis, 16 November 2023, Tim Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) mengunjungi Mika dan keluarganya di bilangan Kota Bandung. YPSP datang untuk mengucapkan terima kasih yang tulus atas solidarita Mika dan keluarganya kepada Palestina di tengah kekejaman Israel.
Perwakilan yayasan yang dipimpin DR. Ahed menekankan bahwa semangat kemanusiaan yang ditunjukkan oleh Mika tidak hanya menyentuh hati mereka, tetapi juga memberikan inspirasi kepada banyak orang.
“Tindakan sederhana dari seorang anak kecil ini telah menjadi semacam cahaya harapan dalam masa yang gelap. Mengingatkan kita semua akan kekuatan solidaritas dan empati di tengah-tengah pembantaian massal dan genosida terhadap warga Palestina di Gaza,” ungkap Ahed.
Menurut Penesehat YPSP, DR. Ahed Abo Al-Atta ini, apa yang dilakukan Mika dan keluarga Reza Ferdian ini bisa menjadi contoh bagi keluarga-keluarga muslim di Indonesia dalam mendidik anak-anak, agar tumbuh dan cinta kepada Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
Oleh karena itu, tambah Ahed, ketika Mika melihat penderitaan anak-anak Palestina, Mika melihat ada sesuatu yang ia bisa perbuat untuk saudara-saudaranya di Gaza Palestina.
Semangat Mika dan keluarganya ungkap Ahed, menjadi teladan bagi keluarga dan pengusaha-pengusaha untuk mendidik anak-anak mereka cinta kepada Palestina dan peduli terhadap sesama. Aksi kecil ini membuktikan bahwa setiap individu, tak peduli seberapa kecilnya, memiliki kekuatan untuk menghentikan kekejaman Pendudukan Israel. (nas)