Tentara Israel Lakukan Kejahatan Baru

Tangan Diborgol, Pakaian Dilucuti, Mata Ditutup

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Pembantaian demi pembantaian yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina masih terus berlanjut. Kepedihan hidup warga di tanah para Nabi itu setiap harinya mereka rasakan. Seolah tak ada tempat yang aman di Gaza.

Kantor Media Pemerintah di Gaza, Jumat (8/12/2023) melaporkan jenis kejahatan baru yang dilakukan tentara Israel. Laporan itu mengacu pada keterangan saksi mata yang mengalami penyiksaan bertubi-tubi.

Tentara pendudukan Israel melakukan kejahatan baru yang ditambahkan ke dalam rangkaian kejahatan brutalnya terhadap rakyat Palestina. Puluhan warga sipil di wilayah Beit Lahia, Jalur Gaza utara.

Warga itu di bawah tekanan, ancaman kematian tentara pendudukan Israel bersenjata lengkap. Tentara memaksa warga yang ditangkap untuk melepas pakaian. Tentara Israel memborgol mereka, dengan tangan dan tanpa gerakan apapun.

Kemudian mereka dimasukkan ke dalam truk dan diangkut dalam keadaan telanjang ke pantai setelah ditutup matanya. Dimasukkan ke dalam tempat yang dingin dan tanpa pakaian, dan mereka tinggal sampai subuh di malam yang sama dalam gambaran memalukan yang membawa semua makna kebencian Yahudi.

Setelah itu, tentara Israel memerintahkan beberapa dari mereka untuk kembali ke rumah mereka dan menahan yang lain, menyiksa dan menginterogasi.

Salah satu saksi mata yang mengalami masa-masa sulit ini mengatakan, “Kami kembali ke rumah kami saat kami berada di sana, berjalan telanjang. Kami terkejut bahwa sebagian besar rumah yang kami tinggalkan dibakar, dicuri oleh tentara pendudukan Israel,” ungkap saksi mata seperti dirilis Kantor Media Pemerintah di Gaza.

Enam puluh tiga hari perang genosida komprehensif yang dilakukan tentara Pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Enam puluh tiga hari pembunuhan brutal terhadap warga sipil, anak-anak dan wanita, dengan mengebom rumah-rumah persembunyian dan menghancurkan warga. Serangan itu tanpa peringatan oleh pesawat tempur Israel, dan rudal serta bom raksasa Amerika.

Setiap meter di Jalur Gaza menjadi sasaran dan pengeboman langsung.

Kantor Media Pemerintah di Gaza juga merilis adegan Badan Bantuan Internasional UNRWA memainkan peran misterius dalam mempermalukan dan mempermalukan masyarakat dengan menghentikan pencairan bantuan dari kantong tepung di beberapa daerah atau kebijakannya yang sangat lambat di daerah lain.

Melalui tindak lanjut lapangan sebut Kantor Media Pemerintah di Gaza, ada kelambanan yang disengaja dilakukan oleh UNRWA. Seolah-olah mereka tidak ingin mengakhiri krisis distribusi tepung, meskipun mereka mempunyai cakupan pekerjaan yang luas dalam hal membawa tepung ke Jalur Gaza.

Namun penanganan krisis yang dilakukannya membingungkan dan lamban. Seolah-olah sengaja menghina dan mempermalukan masyarakat dengan membagikan jatah tepung kepada warga Gaza.

“Olehnya itu, kami menyerukan kepada UNRWA untuk mengakhiri lelucon ini dan mengakhiri proses pendistribusian tepung dan bahan-bahan dasar seperti beras, gula, garam dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk membuat roti, dan untuk mendistribusikannya kepada semua keluarga Palestina secepat dan secepat mungkin,” sebut Kantor Media Pemerintah di Gaza.

Kantor Media Pemerintah di Gaza memperingatkan UNRWA, komunitas internasional dan seluruh dunia bahwa sektor Gaza jelas-jelas terkena kebijakan kelaparan dan kehausan yang disengaja. Hal ini terlihat dari kekurangan makanan dan air yang sangat parah. Tentu ini memberikan dampak buruk bagi perekonomian. Indikasi yang jelas untuk mengadopsi kebijakan yang membuat rakyat Jalur Gaza kelaparan, dalam kejahatan internasional yang murahan.

Selain penderitaan yang terus menerus ini, jumlah syuhada terus bertambah hingga ratusan setiap harinya, seiring dengan jumlah syuhada yang mencapai 17.490 syuhada yang tiba di rumah sakit. Termasuk 7.870 anak-anak dan 6.121 perempuan. Sedangkan jumlah orang hilang mencapai 7,780 warga, baik di bawah reruntuhan atau nasibnya masih belum diketahui. Jumlah korban telah mencapai lebih dari 46.558 sejak awal perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza. (top/**)

 

Comments
Loading...