PBB Desak Perlindungan Rumah Sakit di Gaza
JAKARTA, OKENESIA.COM– World Health Organization (WHO), lembaga kesehatan PBB mendesak perlindungan pelayanan kesehatan rumah sakit di seluruh wilayah di Jalur Gaza, Palestina. Selain perlindungan terhadap fasilitas kesehatan, desakan juga agar tenaga medis dijamin keamanannya. Sebab, sektor kesehatan menjadi sasaran serangan militer Israel sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023.
Desakan itu disampaikan dalam momen konferensi pers yang diinisiasi WHO. Momen ini, Direkrut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Dr. Iyad Abu Zaher, Direktur menyampaikan berbagai isu penting.
Konferensi pers itu dirilis dan disebarkan Kantor Media Pemerintah Palestina, Ahad (7/1/2024).
“Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami di Mesir untuk membuka penyeberangan Rafah dan setuju untuk segera memindahkan 6.000 orang yang terluka untuk perawatan ke luar negeri,” pinta Dr. Iyad.
Fakta membuktikan bahwa bencana dialami sektor kesehatan dan rumah sakit di Jalur Gaza, sebagai akibat dari Pendudukan Israel yang menargetkan mereka dan membuat 30 rumah sakit tidak berfungsi sama sekali. Jumlah infeksi melebihi 58.000, termasuk 6.000 infeksi (penyelamatan jiwa) dan hampir 5.000 cedera serius.
“Kami mengimbau saudara-saudara kita di Mesir untuk segera membuka penyeberangan Rafah dan setuju untuk segera memindahkan 6.000 orang yang terluka untuk dirawat di luar negeri, karena ketidakmampuan rumah sakit di Jalur Gaza untuk merawat sejumlah besar orang yang terluka dalam kondisi kritis dan serius,” ungkap Dr. Iyad.
Iyad menyayangkan, hanya 10 hingga 20 orang terluka yang diizinkan untuk dipindahkan setiap hari. Jumlah kecil ini sebut Iyad, memperburuk penderitaan orang yang terluka, yang jumlahnya meningkat ratusan setiap hari.
Selain menyerukan kepada Mesir untuk melakukan hal yang sama kata Iyad, memperbaiki mekanisme persetujuan pemindahan dan pemindahan korban luka menjadi ratusan dan ribuan dari pada persetujuan hanya beberapa lusin.
“Kami mengimbau semua negara di dunia untuk segera melakukan intervensi demi menyelamatkan nyawa orang-orang yang terluka di Jalur Gaza. Setiap hari semakin banyak orang yang mati syahid akibat kurangnya layanan kesehatan dan medis yang memadai bagi para korban,” pintanya.
Mereka menyerukan kepada komunitas internasional dan Amerika Serikat untuk memberikan tekanan pada pendudukan Israel untuk menghentikan perang genosida yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya.
“Kami menyerukan kepada semua orang untuk memikul tanggung jawab moral dan kemanusiaan mereka dalam menghadapi penderitaan warga sipil, anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza, karena mereka dibantai habis-habisan sementara dunia menyaksikan tragedi ini,” pintanya. (top/**)