Militer Israel Bantai Warga di Wilayah Yang Diklaim Aman
BANGGAI, OKENESIA.COM- Militer Pendudukan Israel menetapkan wilayah-wilayah aman yang ditempati warga Jalur Gaza, Palestina. Namun, wilayah-wilayah yang diklaim aman itu, rupanya justru menjadi arena pembantaian. Pembantaian warga Gaza di wilayah klaim aman kian membuktikan kemunafikan Pendudukan Israel.
Kantor Media Pemerintah Palestina, Minggu (4/2/2024) melaporkan bahwa militer Pendudukan Israel melakukan pembantaian mengerikan. Sebanyak 30 syuhada di Deir al-Balah pada saat mereka mengklaim bahwa itu adalah daerah yang aman.
“Selama 24 jam terakhir, tentara pendudukan Israel membunuh 30 martir di daerah Deir al-Balah. Mereka melakukan pembantaian mengerikan di sana, dan ini terjadi dalam perang genosida yang dilakukan oleh pendudukan terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza,” ungkap Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha, Minggu (4/2/2024).
Militer Israel sebut Ismail, menargetkan rumah-rumah aman warga dengan pemboman langsung dari pesawat tempur. Sebuah masjid di daerah yang sama juga dibom. Akibatnya, sejumlah warga mati syahid.
“Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas pembantaian mengerikan ini dan atas kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina,” kata Ismail.
“Kami juga meminta pertanggungjawaban komunitas internasional, pemerintah Amerika, dan Presiden Biden secara pribadi atas berlanjutnya pembantaian ini dan kejahatan terhadap hukum internasional, terhadap hukum humaniter internasional, dan terhadap semua perjanjian internasional. Merekalah yang memberikan lampu hijau kepada pendudukan untuk melakukan pembantaian tersebut, dan mereka juga menolak untuk menghentikan perang brutal di Jalur Gaza,” ungkap Ismail.
Kantor Media Pemerintah Palestina mengimbau semua negara di dunia bebas untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan menghentikan pembunuhan dan penargetan warga sipil, anak-anak dan wanita. (top/**)