Agresi Militer Hari Ke 146, 30.139 Warga Gaza Syahid
JAKARTA, OKENESIA.COM- Agresi militer Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina sejak perang genosida ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023 hingga, Kamis (29/2/2024) atau sudah memasuki hari ke 146 telah mengakibatkan 30.139 Warga syahid dan puluhan ribu lainnya mengalami luka.
Biro Media Pemerintah Palestina merilis statistik terbaru mengenai genosida yang dilakukan penjajah Israel ke Jalur Gaza pada hari ke 146. “Penjajah Israel telah melakukan 2.627 kali pembantaian. Sebanyak 37.139 orang korban jiwa dan hilang, 30.139 orang korban jiwa yang tiba di rumah sakit,” ungkap Juru Bicara Biro Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha seperti dikutip dari platform Telegram milik Kementerian Kesehatan Palestina/Gaza, siang ini.
Dari jumah itu, sekitar 70 persen korbannya adalah anak-anak dan wanita. Ismail mengungkap, korban dari kalangan anak-anak yang gugur 13.230 anak, 8.860 wanita. Agresi militer yang melarang pasokan ditribusi makanan menyebabkan anak-anak gugur akibat kelaparan,” tutur Ismail.
Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan. Sementara pasukan pendudukan Israel menghalangi ambulans dan kru pertahanan sipil untuk menjangkau para korban.
Tak hanya warga yang sengajar dibantai, petugas medis juga menjadi sasaran. Jumlah petugas medis yang gugur mencapai 340 orang, 47 personel tim SAR gugur, 132 jurnalis gugur. Ada pula warga yang dinyatakan hilang tak diketahui nasibnya, jumlahnya mencapai 7 ribu orang.
“Berdasarkan update yang kami peroleh ada 71.217 orang mengalami luka-luka, 70 persen korban adalah anak-anak dan wanita, 17.000 anak-anak yatim piatu. Sebanyak 11.000 korban luka membutuhkan pengobatan di luar Jalur Gaza. Kondisi parah juga terjadi di kalangan pasien kanker yang jumlahnya mencapa 10.000 terancam nyawanya,” kata Ismail.
Pengungsian dan buruknya kondisi lingkungan menyebabkan mereka rawan terinfeksi penyakit. Sekitar 700.000 orang terinfeksi penyakit menular, 8.000 kasus infeksi virus hepatitis. Kondiri kritis juga dialami sekitar 60.000 wanita hamil terancam nyawanya, karena kurangnya pelayanan kesehatan
Jumlah 350.000 pasien kronis terancam nyawanya, akibat tidak tersedianya obat-obatan. Di tengah tak tersedinya obat, militer Israel menangkappi 99 tenaga medis. Militer Israel juga menangkap 10 pewarta.
Kantor pemerintahan sebanyak 160 hancur, 100 sekolah dan universitas hancur total, 305 sekolah dan universitas hancur sebagian, 211 masjid hancur total, 281 masjid hancur sebagian serta 3 gereja hancur.
Bom jet tempur militer Israel dijatuhkan ke rumah-rumah warga. Sejak awal genosa ini sudah mencapai 70.000 unit rumah hancur total, 290.000 hancur sebagian dan tidak layak huni.
Puluhan ribu ton bom berhulu ledak tinggi dijatukan di Gaza menyasar rumah penduduk. Setidaknya, 70.000 ton bahan peledak yang digunakan penjajah israel menghancurkan warga Gaza.
Tak berhenti di situ, kebiadaban Israel terus berlanjut dengan menghancurkan fasilitas kesehatan. Di Gaza, sudah 31 rumah sakit berhenti beropeasi, 53 pelayanan kesehatan berhenti beroperasi, 154 lembaga kesehatan hancur sebagian. Mobil ambulans yang hansur sudah 124 unit. (top/**)