Tentara Israel Eksekusi Tenaga Medis & Pengungsi Rumah Sakit Assyifa

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Suasana  di komplek gedung Rumah Sakit Assyifa, rumah sakit terbesar yang terletak di Rimal Utara, Kegubernuran Gaza, kian mencekam. Militer Israel yang mengepung rumah sakit itu mengancam, meledakkan bangunan, menyiksa hingga mengeksekusi mati tenaga medis dan pengungsi yang mencari perlindungan di Rumah Sakit Assyifa.

“Tentara pendudukan Israel mengancam staf medis dan mengusir orang-orang di dalam gedung Rumah Sakit Assyifa dengan mengebom dan menghancurkan bangunan di atas kepala mereka, atau keluar untuk penyelidikan hingga mengeksekusi mereka,” demikian dilaporkan Direktur Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha seperti dilansir di platform Telegram Kementerian Kesehatan Palestina/Gaza, Sabtu (23/3/2024) subuh.

Ismail mengaku, telah menerima kesaksian dari dalam kompleks Rumah Sakit Assyifa yang menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel mengancam tim medis yang ada di dalam gedung rumah sakit dan para pengungsi.

“Kami menyampaikan kecaman keras kami terhadap kejahatan terorganisir ini, yang terus dilakukan oleh tentara pendudukan Israel dengan segala kebrutalan dan balas dendam. Kami menyerukan kepada semua negara di dunia untuk mengutuk kejahatan ini dan mengecam pengulangannya oleh pendudukan terhadap tenaga medis dan warga sipil tak berdosa,” kata Ismail.

Ismail Abu Tsawabitha menyebut bahwa pemerintah Amerika, komunitas internasional, dan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya kejahatan terhadap Rumah Sakit Assyifa, terhadap staf medis, orang yang terluka, orang sakit, dan warga sipil yang mengungsi mencari perlindungan di rumah sakit itu.

“Kami menyerukan kepada semua negara di dunia untuk mengutuk kejahatan genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel dengan segala kebrutalannya, dan kami menyerukan kepada mereka untuk keluar dari keheningan dan memainkan peran praktis untuk menghentikan perang ini, pembantaian berkelanjutan dalam berbagai bentuk,” demikian seruan Ismail Abu Tsawabitha. (top/**)

Comments
Loading...