Warga Gaza Sedang Antrean Bantuan Kemanusiaan Diberondong Militer Israel

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Militer Israel terus melakukan serangkaian kejahatan perang terhadap warga Jalur Gaza, Palestina. Warga Gaza di tengah ketidakberdayaan mereka malah Israel terus melancarkan serangannya.

Warga Gaza yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan di wilayah Kuwait, Jalur Gaza ditembaki, Ahad (24/3/2024). Informasi demikian seperti yang dilaporkan Komisi Internasional untuk Mendukung Hak-Hak Palestina (HASHD) dalam keterangan persnya.

“Pasukan Israel terus menghalangi bantuan kemanusiaan memasuki Gaza utara, menembaki penerima bantuan di Gaza lingkaran Kuwait, menyebabkan 25 warga sipil tewas dan terluka,” ungkap HASHD.

Lusinan kejahatan perang yang berulang terhadap penerima bantuan. Dalam catatan HASHD, pasukan Israel telah melakukan 12 kali pembantaian berturut-turut terhadap warga yang tengah mengantre bantuan makanan. Mengakibatkan kematian lebih dari 500 warga sipil dan ribuan penerima bantuan lainnya terluka. Padahal, warga tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi pasukan Israel.

Pendudukan Israel menggunakan senjata kelaparan terhadap warga Palestina. Total korban agresi sejak tanggal 7 Oktober berjumlah 32.070 orang syahid, 74.298 orang luka-luka, dan

ribuan orang hilang. Hampir lebih dari 90 persen populasi Jalur Gaza menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri.

“Komisi Internasional HASHD memperbarui keprihatinan yang mendalam terhadap hal ini

penargetan rumah sakit di Jalur Gaza yang disengaja oleh pasukan Israel. Menjadikan mereka target yang sah meskipun dilindungi hukum kemanusiaan internasional. Ini memandang keruntuhan yang akan segera terjadi, sistem perawatan kesehatan di Gaza sebagai pelanggaran hukum internasional dan hukum kemanusiaan,” ungkap HASHD.

Pola berulang kejahatan perang yang dilakukan pasukan Israel terhadap rumah sakit dan sektor kesehatan telah mengakibatkan kehancuran dan penutupan 84 persen rumah sakit.

“HASHD mengutuk keras blokade yang sedang berlangsung dan penyerbuan ke Rumah Sakit Assyifa, memaksa pasien, individu yang terluka, dan pengungsi untuk dievakuasi. Lebih dari 800 dokter, pekerja, orang yang terluka, dan pengungsi telah ditangkap, diinterogasi, disiksa, dan singkatnya dieksekusi,” tutur HASHD.

Pasukan Israel terus menghancurkan gedung rumah sakit dan fasilitas, memutus pasokan listrik dan oksigen ke pasien dan orang yang terluka, mengakibatkan kematian lima orang yang terluka.

“Konvoi bantuan dan pasokan medis ditahan dan dicegah saat memasuki RS Assyifa yang masih dalam kondisi pengepungan , dengan 150 kasus kritis tidak dapat dievakuasi ke rumah sakit lain,” kata HASHD.

Hashd mengutuk kegagalan komunitas internasional dalam menghentikan kejahatan pendudukan Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina. HASHD memperingatkan bahwa layanan kesehatan masih terus ditargetkan, institusi dan personel memperdalam genosida terhadap rakyat Palestina.

“Laporan ini menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tindakan segera untuk menyelamatkan staf medis, pasien, dan pengungsi di dalam Rumah Sakit Assyifa. Ini mendesak Israel untuk menghentikan penggunaan kelaparan sebagai senjata, yaitu pemindahan paksa warga Gaza, dan pengosongan Kota Gaza dan wilayah utaranya, memaksa mereka untuk pindah ke selatan yang diklaim Israel sebagai wilayah aman. Padahal tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza,” sebut HASHD.

HASHD memperingatkan konsekuensi serius dari serangan darat Kota Rafah, karena menimbulkan ancaman terhadap keamanan regional. Ini menekankan implementasi mendesak dari langkah-langkah untuk memastikan Israel patuhan terhadap kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida. Termasuk, perlindungan dan keselamatan warga Palestina di segala bidang

Jalur Gaza.

“HASHD mengutuk genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Gaza dan kegagalan internasional yang terus menerus dalam melakukan hal tersebut. Kami meminta Dewan Keamanan PBB untuk mempercepat upayanya untuk melaksanakan resolusi Mahkamah Internasional dalam menghentikan agresi berkelanjutan Israel terhadap Gaza dan memberikan bantuan perlindungan internasional bagi warga Palestina. Kami mendesak tindakan untuk mencegah perluasan serangan darat di Kota Rafah, yang mengancam pemindahan paksa warga Palestina ke luar wilayah Palestina dan memastikan pembukaan koridor kemanusiaan tambahan dan pengembangan mekanisme masuknya bantuan kemanusiaan untuk meringankan kelaparan yang sedang berlangsung dan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh agresi terus menerus di Gaza selama 170 hari berturut-turut,” desak HASHD. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!