JAKARTA, OKENESIA.COM- Media Asharq Al-Awsat, dari sumber terpercaya, mengungkapkan bahwa pasukan Israel nyaris berhasil menangkap pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, hingga lima kali sebelum akhirnya Sinwar tewas dalam operasi militer di Rafah, Jalur Gaza, pada bulan lalu.
Upaya Israel untuk menangkap Sinwar di tengah konflik yang berlangsung di Gaza ini digambarkan sebagai salah satu pengejaran militer paling intens.
Sumber menyebutkan bahwa penangkapan Sinwar, pemimpin biro politik Hamas, hampir tercapai sebelum akhirnya ia terbunuh “secara kebetulan” saat operasi rutin di kawasan Tal Al-Sultan, Rafah.
Sinwar, yang dikenal mengendalikan sejumlah operasi Hamas dari balik terowongan bawah tanah, menjadi target operasi militer yang semakin meningkat sejak awal konflik.
Dalam operasi di Khan Yunis Januari lalu, pasukan Israel sempat menemukan rekaman yang menunjukkan Sinwar berada di dalam salah satu terowongan bawah tanahnya. Kamera di dalam terowongan itu menangkap gambar Sinwar bersama keluarganya, membawa beberapa barang, beberapa jam sebelum serangan militer besar-besaran pada 7 Oktober 2023.
Meski pasukan Israel masuk ke beberapa terowongan, Sinwar berhasil melarikan diri, membuat pengejarannya berlangsung lebih panjang.
Di tengah pengejaran ini, Sinwar selalu didampingi oleh keponakannya, Ibrahim Muhammad Al-Sinwar, putra dari Muhammad Al-Sinwar, seorang tokoh terkemuka di sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam. Ibrahim, yang menemani Sinwar sepanjang pertempuran, tewas dalam serangan udara Israel pada Agustus ketika muncul di mulut terowongan untuk memantau pergerakan pasukan Israel.
Sebelum ia syahid, Yahya Sinwar mengirimkan pesan kepada keluarga saudaranya, Muhammad, menjelaskan lokasi pemakaman Ibrahim dan bahwa ia sendiri yang menyalatkan jenazah keponakannya.
Pesan terakhir ini sampai kepada keluarga dua hari setelah Sinwar tewas, menunjukkan betapa ketatnya kondisi keamanan yang mengitarinya selama konflik.
Meskipun Israel berulang kali mendekati lokasi persembunyian Sinwar, keamanan yang diupayakan Hamas dan strategi tersembunyi dari terowongan membuatnya sulit dijangkau.
Pengungkapan ini menyoroti tekanan intens yang dihadapi para pemimpin Hamas di Gaza dan memperlihatkan bagaimana Sinwar akhirnya tewas dalam insiden yang digambarkan sebagai “kecelakaan.” (top/*)