SEMARANG, OKENESIA.COM- Bunda PAUD Kabupaten Banggai, Ir. Hj. Syamsuarni Amirudin, S.E., M.M., bersama Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Banggai melaksanakan puncak kegiatan Studi Tiru di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Selasa (16/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Banggai beserta tim Pokja mengikuti paparan dari Pokja Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah yang disampaikan langsung oleh Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nawal Nur Arafah Yasin, M.Si.
Pada kesempatan itu, Nawal Nur Arafah memaparkan delapan indikator keberhasilan Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, yakni meningkatnya jumlah desa/kelurahan yang memiliki PAUD berkualitas; meningkatnya kerja sama kemitraan dengan para pemangku kepentingan; meningkatnya partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak; terwujudnya lingkungan PAUD yang ramah anak; meningkatnya dukungan pendanaan untuk PAUD berkualitas; meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Kesiapan Sekolah (AKS), dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) PAUD; serta tercapainya tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Selain itu, turut dipaparkan berbagai isu dan tantangan penyelenggaraan PAUD di Provinsi Jawa Tengah, di antaranya belum meratanya ketersediaan layanan PAUD, keterbatasan akses bagi keluarga kurang mampu, permasalahan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik, keterbatasan sarana dan prasarana serta kelembagaan PAUD di wilayah pedesaan, isu perlindungan anak, inklusivitas, hingga pembentukan karakter anak.
Dalam paparannya, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah juga menjelaskan arah kebijakan dan program prioritas, meliputi peningkatan komitmen, kebijakan, program, anggaran, serta sarana dan prasarana dari pemerintah daerah dan pemerintah desa; peningkatan akses, keterjangkauan, serta pemerataan PAUD bermutu di wilayah pedesaan; peningkatan kualitas layanan PAUD; penguatan keterpaduan penyelenggaraan PAUD dengan program perlindungan anak, pencegahan stunting, bina balita, pengasuhan, serta layanan disabilitas; dan peningkatan partisipasi masyarakat melalui kemitraan semesta.
Lebih lanjut disampaikan target capaian lima tahun ke depan hingga 2030, antara lain terbentuknya Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD di 100 persen kabupaten/kota, 100 persen atau sebanyak 9.316 desa/kelurahan memiliki minimal dua satuan PAUD, 60 persen anak usia 0–6 tahun memperoleh layanan PAUD, serta 40 persen satuan PAUD berstatus Ramah Anak dan Berkarakter.
Nawal Nur Arafah yang juga menjabat sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Tengah menegaskan pentingnya pengembangan PAUD Holistik-Integratif. Menurutnya, layanan PAUD yang berkualitas memberikan dampak positif terhadap kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan dasar, sehingga dapat menekan angka pengulangan kelas, kebutuhan pendidikan khusus, maupun putus sekolah.
Ia juga menjelaskan bahwa Program Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) mencakup edukasi dan pendampingan bagi orang tua, pemberian layanan bagi anak, penguatan kapasitas pengasuh dan guru, serta pemanfaatan komunikasi massa untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik pengasuhan yang baik.
Dalam sambutan selamat datang, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah turut memperkenalkan lima program unggulan, yaitu Jateng Semangat Nyokong PAUD (Jateng Sayang PAUD), PAUD Emas (PAUD Berbasis Masyarakat), Sedulor PAUD (Siji Deso Loro PAUD), Cilukba (Crita lan Dolanan Kaliyan Bapak), Ayah Semanak (Ayah Sehari Bersama Anak PAUD), serta program Kemitraan Semesta.
Kegiatan Studi Tiru ini diharapkan dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi Bunda PAUD Kabupaten Banggai dalam memperkuat pengembangan PAUD yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan di daerah. (top/*)