Adukan Israel Ke Mahkamah Internasional, Ismail: Terima Kasih Afrika Selatan
JAKARTA, OKENESIA.COM- Langkah pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menyeret Israel ke International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional direaksi pemimpin tertinggi Gerakan Perlawanan Islam-Hamas, Ismail Haniyeh.
Ismail Haniyeh mengucapkan terima kasih kepada Afrika Selatan yang telah meluncurkan kasus di pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menuduh Israel, melakukan genosida terhadap masyarakat Palestin di Gaza.
“Hamas menghargai pentingnya tuntutan politik dan hukum,” ungkap Ismai Haniyeh dalam pidatonya, Selasa (2/1/2024).
Selain Afrika Selatan, Malaysia juga menyerukan hal serupa. “Saya memuji semua dukungan dan khususnya di negara Afrika Selatan, yang mengajukan pengaduan ke Mahkamah Internasional negara pendudukan (Israel) atas kejahatan terhadap kemanusiaan, pembersihan etnis, dan genosida,” kata Ismail.
Pada tanggal 30 Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ) terhadap Israel atas tuduhan genosida di Gaza.
Menurut pernyataan itu, permohonan ICJ mengacu pada tuduhan bahwa Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida dan bahwa Israel terlibat dan berisiko melakukan genosida lagi terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Tak ada alasan bagi Israel untuk berkelit. Agresi biadab militer Pendudukan Israel terhadap warga sipil Jalur Gaza, Palestina selama kurun waktu hampir tiga bulan sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober benar-benar kejahatan perang.
Fakta demi fakta tersaji. Tak sekadar perang, tapi genosida. Pembantaian rakyat sipil benar-benar nyata. Hingga saat ini, warga Palestina yang dinyatakan syahid sudah mencapai 22 ribu lebih, 57.697 orang mengalami luka-luka.
Jumlah tersebut belum ditambah dengan orang hilang tak diketahui nasibnya yang mencapai 7 ribu lebih. Dari angka yang telah tewas itu, 70 persennya adalah anak-anak.
Fakta demikian, sudah cukup membuktikan bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang melanggaran Hukum Humaniter Internasional.Kebiadaban Israel yang terjadi saban hari di Jalur Gaza itu membuka mata dunia. (top/**)