Peserta Pramuka Sakit Perut, POM Banggai Temukan Produk Kedaluwarsa

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Kegiatan kemah prestasi III yang dipusatkan di lokasi Desa Sukamaju, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, masih menyisakan sejumlah cerita. Alasannya, banyak peserta kemah, baik yang sedang mengikuti kegiatan ataupun yang telah selesai mengikuti kegiatan yang ditutup pada Sabtu (19/10/2024), mengalami sakit perut atau diare.

Dari informasi yang diperoleh dari salah satu guru pembina Pramuka, penyebab sakit perut yang dialami peserta kemah itu dikarenakan sejumlah pedagang yang menjajakan produk makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa.

Informasi itu kemudian dibenarkan ketika dikonfirmasi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Loka POM Banggai. “Iya, benar. Memang kita sempat temukan beberapa produk makanan dan minuman dalam kemasan yang kedaluwarsa di lokasi kemah, salah satunya seperti minuman Pop Ice,” ujar Yudho Novriadi Hariono, pegawai Loka POM Banggai, yang dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (23/10/2024).

Menurut Yudho, para pedagang yang menjual produk kedaluwarsa tersebut kemudian diberikan pemahaman, agar tak lagi salah ketika membeli. Sementara produk kedaluwarsa yang mereka jual akhirnya ditarik agar tidak diperjualbelikan.

Meski demikian, Yudho menampik bahwa penyakit diare atau sakit perut yang dialami sejumlah siswa peserta kemah itu disebabkan oleh produk kedaluwarsa yang mereka temukan. “Tapi, kita tidak bisa menarik kesimpulan bahwa peserta kemah itu sakit karena produk makanan atau minuman yang kedaluwarsa itu. Ya, bisa jadi karena air yang mereka minum atau yang lain,” jelas Yudho.

Lebih lanjut Yudho pun menerangkan, Loka POM Banggai memang sempat ikut dan membuat stand dalam kegiatan kemah prestasi dengan menerjunkan anggota Saka POM Banggai di lokasi kemah. Pada praktiknya, para anggota Saka POM Banggai bahkan sempat membeli jajanan yang dijual para pedagang dan menguji sampel makanan dan minuman dalam mobil berisikan alat-alat tes laboratorium milik Loka POM Banggai.

“Hasilnya, untuk makanan yang dijajankan di lokasi kemah, tidak ditemukan produk mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, methanyl yellow, rhodamin,” ungkap Yudho, yang saat kegiatan perkemahan bertindak sebagai penanggung jawab Saka Pom Banggai.

Untuk meminimalisir kasus-kasus serupa terulang kembali, pihaknya turut berperan aktif dengan memberikan edukasi termasuk memberikan materi atau sosialisasi di panggung utama, dan membagikan brosur atau selebaran informasi kepada peserta kemah dan para pedagang. (zul)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!