JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan yang semakin memuncak antara Iran dan Israel telah memicu gelombang kepanikan di kalangan warga Israel.
Ratusan orang dilaporkan mencoba meninggalkan negara itu melalui jalur laut, menyusul meningkatnya ancaman serangan roket dari Iran dan berhentinya sebagian besar penerbangan internasional dari dan ke Israel.
Demikian informasi yang diterima Okenesia.com dikutip dari akun Telegram Ultrapalestine, Selasa (17/6/2025) pagi ini.
Menurut laporan harian Haaretz, Marina di kota pesisir Herzliya berubah menjadi titik evakuasi darurat. Setiap pagi, individu dan keluarga berdatangan ke pelabuhan dengan koper dan barang-barang pribadi mereka, mencari kapal atau yacht pribadi yang dapat mengangkut mereka ke Siprus — atau ke negara mana pun di luar Israel.
Fenomena ini turut mendorong munculnya grup-grup Facebook khusus, yang bertujuan mengorganisir keberangkatan lewat laut. Dalam grup-grup tersebut, ratusan orang menyatakan niat mereka untuk keluar dari negara itu, bahkan jika harus menempuh rute tak lazim.
Biaya perjalanan dilaporkan mencapai 2.500 shekel per orang (sekitar Rp10 juta), dan dalam beberapa kasus bisa lebih mahal.
Langkah ini diambil sebagai bentuk respons langsung terhadap memburuknya situasi keamanan. Militer Israel mengonfirmasi bahwa intelijen mereka telah mendeteksi peluncuran roket dari Iran. Sirene peringatan serangan udara telah terdengar di Tel Aviv dan wilayah tengah Israel, dan pihak militer menyerukan warga untuk segera berlindung di tempat-tempat perlindungan. (top/*)
