Forum Renstra BRIDA Banggai: Menyatukan Visi Inovasi & Pembangunan Daerah
BANGGAI, OKENESIA.COM– Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Banggai menggelar forum dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BRIDA 2025–2029.
Forum ini bertujuan menyepakati program dan kegiatan perangkat daerah sesuai prioritas pembangunan yang berkesesuaian dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai.
Kegiatan berlangsung di ruang rapat kantor BRIDA Banggai pada Sabtu (6/9/2025), dengan menghadirkan berbagai stakeholder, mulai dari kalangan akademisi, lintas organisasi perangkat daerah, pewarta, hingga organisasi kemasyarakatan.
Ketua Panitia sekaligus Sekretaris BRIDA Banggai, Iksan Budiono, mengatakan, forum ini dirancang untuk menghimpun masukan konstruktif dari berbagai aspek. “Hasil forum ini nantinya akan disinkronkan dengan arah pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam RPJMD Banggai,” ujarnya.
Iksan menyebut bahwa hasil kesepakatan forum BRIDA tersebut akan dituangkan dalam bentuk rekomendasi resmi.
Mewakili Kepala Bappeda Banggai, Kepala Bidang Perekonomian Bappeda, Hartini Djafar, memaparkan arah rencana strategis pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa hasil forum perangkat daerah akan dirumuskan menjadi rekomendasi kesepakatan, kemudian diverifikasi oleh Bappeda untuk memastikan kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Banggai.
Kehadiran Bappeda itu untuk memberikan arahan teknis pelaksanaan forum perangkat daerah.
Kepala BRIDA Banggai, Andi Nur Syamsi Amir menyadari butuh keterlibatan berbagai pihak dalam merumuskan rencana strategis. Itulah sebabnya, kehadiran stakeholder untuk menambah khazanah perencanaan strategis BRIDA Banggai.
Ia menyampaikan bahwa BRIDA Banggai yang baru berusia dua tahun, telah menorehkan berbagai prestasi. Indeks daya saing daerah, melebihi rata-rata nasional dan rata-rata provinsi.
BRIDA optimal se Indonesia. Penghargaan diberikan tanggal 2 September 2025 yang dijadwalkan dibatalkan, karena sesuatu dan lain hal. Namun, BRIDA Banggai sudah ditetapkan sebagai badan riset dan inovasi daerah optimal se Indonesia.
Dua tahun ini fokus melakukan riset terhadap potensi unggulan daerah, yakni potensi pertanian, perkebunan serta perikanan.
Potensi unggulan daerah itu diakuinya, butuh keterlibatan perangkat daerah lainnya.
Andi Nur Syamsy juga menguraikan beragam capaian kinerja BRIDA Banggai dalam kurun waktu dua tahun.
Peta inovasi daerah di Sulteng menunjukkan bahwa hanya ada enam kabupaten kategori daerah terinovatif. Dan Kabupaten Banggai masuk salah satu terinovatif.
Meskipun telah meraih beragam capaian itu, BRIDA Banggai akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan inovasi dan riset.
Ia mengingatkan bahwa inovasi tak hanya dilihat dari kuantitas semata, tapi harus didasari dengan kualitas inovasi. (top)