JAKARTA, OKENESIA.COM – Gelombang serangan militer Israel sejak awal September 2025 atau dalam kurun waktu dua pekan telah membawa dampak kemanusiaan yang sangat parah bagi warga sipil di Jalur Gaza.
Ribuan bangunan hancur, puluhan ribu jiwa kehilangan tempat tinggal, dan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.
Berdasarkan laporan Yayasan Pendidikan dan Studi Peradaban (YPSP), lembaga non profit yang berkedudukan di Jakarta mencatat, lebih dari 1.600 menara dan gedung hunian bertingkat dihancurkan total.
Lebih dari 2.000 bangunan lainnya rusak berat. Informasi ini disebarluaskan YPSP dalam unggahannya di akun Telegram aqsanewsid, Minggu (14/9/2025) malam.
Khusus sepanjang September: 70 gedung hancur total dan 120 gedung mengalami kerusakan parah.
Lebih dari 13.000 tenda pengungsi ikut dihancurkan, dengan 3.500 di antaranya terjadi sejak awal bulan ini.
Akibat serangan tersebut, lebih dari 10.000 unit rumah yang menampung 50.000 jiwa hancur. Tenda-tenda yang diserang sebelumnya menampung sekitar 52.000 pengungsi. Artinya, rumah dan tenda milik lebih dari 100.000 orang kini musnah.
Lebih jauh, serangan ini juga memicu pengusiran paksa lebih dari 350.000 warga, yang terpaksa meninggalkan wilayah timur Kota Gaza menuju bagian tengah dan barat.
Penghancuran sistematis ini dinilai sebagai upaya Israel untuk memaksa seluruh penduduk keluar dari kota, sebagaimana yang sebelumnya terjadi di Rafah dan Khan Younis.
Kondisi kemanusiaan warga Gaza digambarkan jauh lebih buruk dari bencana dalam ukuran apa pun. “Situasi ini menuntut lebih dari sekadar pernyataan; ia adalah seruan darurat nyata. Namun, respons internasional maupun lokal belum sebanding dengan tingkat krisis yang ada,” demikian pernyataan YPSP.
Laporan ini menegaskan bahwa kebijakan Israel mencerminkan kejahatan perang, pembersihan etnis, dan genosida sistematis terhadap warga sipil Gaza. YPSP menyerukan aksi internasional segera—baik politik, pemerintah, maupun masyarakat sipil—untuk menghentikan kebijakan pembersihan etnis, menjamin perlindungan warga, serta memastikan bantuan kemanusiaan sampai tanpa hambatan. (top/aqsanewsid/*)