Rumah Sakit Al-Syifa Dikepung, Zionis Israel Siapkan Sniper

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Serangan tentara pasukan Pendudukan Zionis Israel makin biadab. Fasilitas kesehatan yang sejatinya dilindungi tak bisa menjadi target serangan ketika perang berlangsung, tak berlaku sama sekali bagi tentara Pendudukan Israel.

Hingga malam ini atau petang waktu Palestina, Ahad (12/11/2023) Rumah Sakit Al-Syifa dikepung. Bahkan, tentara Zionis Israel menyiapkan sniper atau penembak jitu yang berjarak sekira 100 meter dari Rumah Sakit Al-Syifa. Siapa pun yang masuk atau keluar Rumah Sakit Al-Syifa akan ditembaki sniper.

“Kami tidak lagi memiliki apa-apa selain air asin dan kurma yang kami bagikan untuk pasien dan paramedis,” tulis Kementerian Kesehatan di Gaza kepada Aljazera.

Dokter di Rumah Sakit Al-Syifa menyebut bahwa Pendudukan Zionis Israel menarget secara langsung gedung bersalin. Akibatnya, tiga bidan syahid. “Jasad-jasad syuhada tergeletak di tanah dan kami berupaya menguburkannya di halaman dan taman rumah sakit,” ungkap dokter Rumah Sakit Al-Syifa.

Pasien dan dokter hanya mengonsumsi marbie, biskuit dan air asin. “Kami terkepung di dua gedung dari 8 gedung yang ada di dalam rumah sakit dan kami berbagi remah-remah makanan dan air,” kata dokter itu.

Direktur Rumah Sakit Al-Syifa via Aljazeera menyebut bahwa akibat pemutusan listrik dan pengepungan pasukan penjajah terhadap rumah sakit itu, paramedis mengumpulkan bayi prematur untuk menjaga mereka tetap hangat dan menyelamatkan hidup mereka. “Penjajah berjarak 100 meter dari Rumah Sakit Al-Syifa dan siapa pun yang berupaya masuk atau keluar dari rumah sakit akan ditembak sniper,” ungkap Direktur Rumah Sakit Al-Syifa.

Direktur Umum Kementerian Kesehatan di Gaza juga menyebut bahwa paramedis di Rumah Sakit Al-Syifa terpaksa hanya mengonsumsi kurma dan air sejak dua hari agar bisa bertahan hidup.

Rumah Sakit Al-Syifa, rumah sakit terbesar di wilayah Gaza, kini berada pada titik kritis, berjuang untuk merawat ribuan pasien di tengah serangan langsung yang dilakukan militer Israel. (top/**)

 

Comments
Loading...