Pasar Pun Jadi Tempat Penguburan Massal Korban Agresi Militer Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Enam puluh lima hari sudah agresi militer Israel sejak ‘Badai Al-Aqsha’ berkobar 7 Oktober 2023, telah merenggut nyawa puluhan ribu warga Jalur Gaza, Palestina. Perang genosida komprehensif dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Pembunuhan brutal terhadap warga sipil, anak-anak dan wanita, dengan mengebom rumah-rumah persembunyian dan menghancurkan mereka tanpa peringatan.
Korban berjatuhan setiap harinya, menyulitkan warga Gaza untuk menguburkan jenazah di tempat lapang. Karena khawatir disasar rudal israel, para warga akhirnya menggali kuburan massal di lokasi pasar.
Informasi yang dikutip dari Ultra Palestina menunjukkan foto kuburan massal. Di antaranya pasar kota Jabalia, di utara Jalur Gaza, Senin (11/12/2023).
Sudah 65 hari berlalu, dan Jabalia tidak pernah hening dari dentuman bom pesawat udara militer Israel. Jabalia adalah salah satu kota yang terletak 4 KM sebelah utara Kota Gaza berpenduduk 172.704 jiwa itu menjadi salah satu wilayah yang paling banyak menjadi sasaran serangan militer Israel.
Nyaris tak ada tempat yang aman di Gaza, seluruh wilayah menjadi sasaran bom udara militer Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mencatat setidaknya 17 ribu lebih korban tewas. Ini termasuk 7 ribu lebih anak-anak dan 4 ribu lebih wanita.
Korban luka-luka 46.000 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Setidaknya 7.600 warga juga dilaporkan hilang di Gaza.
Sementara di Tepi Barat, tercatat 266 orang tewas. Di antaranya ada 63 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mencatat, tentara Pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 305.000 unit perumahan dalam perang genosida komprehensif terhadap rakyat Palestina. (top/**)