Klaim Amerika Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza, Bohong

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Klaim pemerintah Amerika Serikat bahwa bantuan kemanusiaan telah masuk ke Jalur Gaza, Palestina mencapai 400 truk per hari adalah tidak benar alias bohong.

“Perang genosida yang dilakukan oleh Pendudukan Israel masih berlanjut di Jalur Gaza terhadap warga sipil, anak-anak, dan wanita, dan pemerintah Amerika masih terlibat dalam perang ini dengan memasok rudal dan bom mematikan kepada pendudukan (Israel), dan memberikan lampu hijau untuk melakukan lebih banyak pembantaian dan kejahatan terhadap warga sipil, dan bahkan menyetujuinya,” ungkap Kepala Biro Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha, Sabtu (20/4/2024) dikutip dari platform Telegram akun Infosham.

Dengan narasi palsu Israel kata Ismail, mereka menerbitkan berita palsu yang tidak berdasar pada kenyataan. Yang terbaru adalah mengenai masuknya bantuan ke Jalur Gaza. “Menteri Luar Negeri AS dan Direktur Badan Pembangunan AS mengklaim jumlah truk yang masuk ke Jalur Gaza mencapai 400 truk per hari, dan hal tersebut tidak benar,” tegas Ismail.

Presiden AS juga mengklaim ada 3.000 truk yang masuk ke Jalur Gaza dalam waktu dua pekan. Dan hal ini juga tidak benar, karena apa yang masuk ke Jalur Gaza, dari awal April hingga sekarang, telah menerima 3.814 truk, dengan laju 200 truk per hari, yang sebagian besar adalah truk non- bantuan penting. Yang berarti setengah dari apa yang dibicarakan oleh pemerintah Amerika.

“Kami menganggap pemerintahan Amerika dan pendudukan Israel bertanggung jawab untuk melanjutkan perang kelaparan dan mencegah masuknya bantuan dengan cara yang lancar. Dan kami menegaskan bahwa pernyataan Amerika mengenai hal tersebut bertentangan dan tidak akurat,” katanya.

Pemerintahan Amerika dan pendudukan Israel bertanggung jawab untuk melanjutkan kebijakan dan perang kelaparan, dan memberikan tekanan kepada warga sipil dengan mencegah masuknya bantuan sebagaimana dijamin oleh hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, yang mempertimbangkan penggunaan kelaparan sebagai senjata dan metode perang.

“Kami menyerukan kepada semua organisasi internasional dan hak asasi manusia serta semua negara di dunia bebas untuk memberikan tekanan pada pemerintah Amerika, pendudukan Israel, dan semua pihak terkait untuk membuka penyeberangan perbatasan Rafah, membuka semua penyeberangan Jalur Gaza, dan mendatangkan 1.000 truk bantuan setiap hari, untuk menyelamatkan realitas bencana kemanusiaan di Jalur Gaza, dan menyelamatkan semua sektor yang dihancurkan oleh pendudukan Israel selama perang genosida, dengan dukungan dan bantuan dari pemerintah Amerika,” urai Ismail. (top/**)

Comments
Loading...