Impian Haji yang Dikumpulkan Sehari Seribu: Perjalanan 40 Tahun Legiman dan Istri

0

Oleh: Muhammad Anas

Setelah empat dekade dengan penuh kesabaran dan menabung tanpa henti, seorang petugas kebersihan lansia asal Indonesia, bersama istrinya, akhirnya dapat mewujudkan impian mereka untuk menunaikan ibadah haji.

Mereka berangkat dari Bandara Solo, Indonesia, menuju Tanah Suci, memanfaatkan inisiatif “Jalan Mekah” yang diselenggarakan oleh pihak berwenang Arab Saudi untuk mempermudah proses haji, dalam perjalanan yang sangat dinanti-nantikan, kisah ini memberi teladan kesabaran dan iman yang luar biasa.

Kerja Keras

Di sebuah desa kecil di wilayah Ngambin, di tengah Pulau Jawa, Indonesia, tinggallah Legiman, seorang petugas kebersihan sederhana berusia 66 tahun yang setiap hari menyapu jalanan dan mengumpulkan sampah dari rumah-rumah warga desa kecilnya sejak 1976.

Dia menggunakan sepeda motor atau kadang-kadang gerobak untuk mengumpulkan sampah, sementara di dalam hatinya, tersimpan harapan yang tak pernah padam: untuk mengunjungi Tanah Suci bersama istrinya, meski setelah waktu yang sangat lama, meski kondisi kehidupan tidak mendukung, namun dia tetap berdoa dan berharap.

Impian Dimulai Sejak 1986

Legiman mengatakan dengan memegang paspor dan mata berkaca-kaca meneteskan air mata: “Saya dan istri mulai menabung seribu rupiah setiap hari sejak 1986… jumlah yang kecil, tetapi itulah yang kami miliki setelah mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari,”.

Dia menambahkan bahwa selama empat puluh tahun, pasangan ini tidak pernah kehilangan harapan meskipun menghadapi kesulitan dan kondisi hidup yang berat, di mana mereka mengumpulkan kertas dan plastik dari jalanan, lalu menjualnya dengan susah payah untuk memenuhi kebutuhan hidup… dan untuk mewujudkan impian pergi haji.

Legiman tersenyum malu dan berkata: “Kami menyimpan uang di dompet, menghitung hari seperti seorang haji menghitung langkahnya di sekeliling Ka’bah… itu bukan hal yang mudah, tetapi itu layak dilakukan.”

Dia menambahkan, “Meskipun tantangan datang, kami tidak kehilangan harapan, dan saya serta istri terus menabung dengan tekun hingga akhirnya kami berhasil mendaftarkan nama kami dalam daftar haji tahun ini.”

Pada tahun 2012, Legiman dan istrinya memutuskan untuk mendaftar sebagai calon haji. “Yang penting adalah mendaftar dulu… soal biaya dan pengeluaran akan dipikirkan nanti,” kata Legiman menirukan gaya anak-anak mereka saat itu.

Sejak itu, Legiman semakin giat menabung, di samping mengandalkan pendapatan dari mengumpulkan sampah, dia juga mulai melakukan pekerjaan sampingan, seperti mengumpulkan dan menjual barang bekas.

Dia menambahkan, “Saya berpikir, jika saya menabung, maka semua kebutuhan rumah tangga akan tercukupi, karena sebagai seorang suami, itu adalah kewajiban saya untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anak saya.”

Inisiatif “Jalan Mekah”

Inisiatif “Jalan Mekah” yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sebagai bagian dari program “Layanan Tamu Allah” bertujuan untuk memberikan pelayanan cepat kepada para jamaah haji dari beberapa negara, dengan menyelesaikan prosedur mereka di negara asal dengan lancar, mulai dari pengambilan data biometrik hingga penerbitan visa haji secara elektronik, serta penyelesaian proses paspor setelah memastikan semua persyaratan kesehatan terpenuhi.

Indonesia adalah salah satu negara yang paling diuntungkan dari inisiatif ini, yang memberikan perhatian khusus untuk memastikan kenyamanan para jamaah haji.

Pengalaman Legiman dan istrinya telah mendapatkan banyak perhatian, karena menggambarkan pesan dari inisiatif ini dalam memberdayakan jamaah haji yang sudah lanjut usia untuk menjalankan ibadah dengan mudah dan penuh ketenangan.

Melalui inisiatif-inisiatif semacam ini, Arab Saudi terus menunjukkan posisinya sebagai sentral pelayanan para tamu Allah, dengan segala kondisi dan kebutuhan mereka.

Dari Desa ke Tanah Haram

Sebuah pemandangan yang mengharukan, melihat Legiman dan istrinya berangkat dari Solo, Indonesia, dalam perjalanan hidup menuju Tanah Suci, bergabung dengan rombongan Inisiatif “Jalan Mekah” yang telah mempermudah prosedur mereka sebelum keberangkatan, membuat perjalanan mereka lebih mudah dari yang mereka bayangkan.

Legiman, dengan menahan air mata, berkata: “Kebahagiaan ini sangat luar biasa, saya tidak bisa percaya bahwa saya akan melihat Ka’bah dengan mata saya sendiri”.

Legiman menambahkan, “Saya bersyukur kepada Allah terlebih dahulu, lalu mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu kami, terutama kepada penyelenggara inisiatif Jalan Mekah yang membuat semuanya lebih mudah dari yang saya bayangkan.”

Pasangan tersebut tidak lupa untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kerajaan Arab Saudi, yang mereka sebut sebagai “negara yang sangat ramah,” memuji sambutan hangat, ketelitian mengorganisir tamu Allah, dan layanan berkualitas tinggi yang diberikan kepada para jamaah haji Indonesia.

Kisah Legiman dan istrinya bukan hanya cerita tentang perjalanan ke Mekah, tetapi juga tentang kesabaran, iman, dan tekad untuk mewujudkan impian… impian yang dimulai dengan seribu rupiah, dan berakhir dengan berdoa di depan Ka’bah.

Comments
Loading...
error: Content is protected !!